Jurnal INSIGHT, Volume 10 No.2, Oktober 2014 kali ini memuat 9 (sembilan) 
tulisan yang merupakan hasil penelitian dan pengabdian. Tulisan pertama mengupas 
hasil pengabdian bagi masyarakat guna mengembangkan wadah parenting berbasis 
masyarakat. Mengingat kesiapan sekolah pada anak membutuhkan adanya kesiapan 
pada tiga komponen, yaitu: 1) kesiapan anak; 2) kesiapan sekolah untuk anak-anak; dan 
3) kesiapan keluarga dan lingkungan mereka.
Dua tulisan selanjutnya mengkaji tentang fungsi Bimbingan Konseling (BK) di 
sekolah. Fungsi BK di sekolah ada 4 (empat) yaitu fungsi pemahaman, fungsi 
pencegahan, fungsi pengentasan, serta fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi 
BK ini diterapkan dalam bentuk program-program yang disesuaikan dengan spesifikasi 
dari 4 (empat) fungsi BK tersebut.
Dalam tulisan ke empat dan kelima mengupas tentang kondisi psikologis
manusia dalam perspektif perkembangan dan forensik. Pada rentang usia Lansia yang 
berada dalam dampingan Dinas Sosial,sebagian besar mengalami stres yang disebabkan 
oleh lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan stres karena keluarga. Lansia perempuan 
terlihat dominan mengatasi stres menggunakan strategi coping stres bentuk emotional 
focused coping daripada bentuk problem focused coping karena perempuan lebih 
mengutamakan perasaan daripada logikanya.
Pada perspektif forensik, narapidana adalah manusia bermasalah yang 
dipisahkan dari masyarakat untuk mendapat pembinaan agar dapat bermasyarakat 
dengan lebih baik. Setiap penanganan terhadap permasalahan, mestinya didasari pada 
pemahaman yang tepat terhadap sumber penyebab dan situasi yang melatarbelakangi, 
karena suatu intervensi apapun bentuknya tidak akan menjadi solusi bila tidak 
menjawab permasalahan. Untuk itu, perlu kiranya dibuat sebuah pemetaan problem atau 
problem profiling untuk mengetahui akar dari masalah perilaku narapidana. 
Sedangkan dalam dua tulisan keenam dan ketujuh berisikan tentang keberadaan 
sumber daya manusia dalam organisasi memiliki posisi yang sangat vital. Keberhasilan 
organisasi sangat ditentukan oleh kualitas orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Organisasi diharapkan tidak hanya mampu memberikan pelayanan yang memuaskan 
(customer satisfaction) tetapi juga berorientasi pada nilai (customer value). 
Persepsi kualitas pelayanan merupakan hasil interpretasi pendonor sukarela 
maupun pendonor pengganti menunjukkan adanya perbedaan persepsi mengenai 
kualitas pelayanan pendonor darah sukarela dengan persepsi kualitas pelayanan 
pendonor darah pengganti
Pada dua penelitian terakhir mengupas dalam perspektif psikologi kesehatan. 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara physical 
self-concept dengan perilaku sehat pada mahasiswa. Hal ini berarti semakin mahasiswa 
mempunyai physical self-concept yang positif, semakin tinggi pula perilaku sehat.
Sedangkan perilaku kesehatan pada pasien hipertensi ditunjukkan dengan 
perilaku kepatuhan terhadap diet Hasil menunjukkan ada pengaruh lokus kontrol 
kesehatan yang signifikan dengan diet kepatuhan hipertensi.
Full Issue
| View or download the full issue | JPG | 
Table of Contents
| 
												Istiqomah Istiqomah									 |  | 
| 
												Eny Marlinda Halim,									Iin Iin Ervina									 |  | 
| 
												Riska Yuniarti,									Erna Ipak Rahmawati									 | 
			126-142
		 | 
| 
												Saila Dzirwati Rahmah,									Erdi Istiaji,									Dewi Rokhmah									 |  | 
| 
												Panca Kursistin Handayani,									Mirna Fitri									 |  | 
| 
												Danan Satriyo Wibowo									 | 
			172-178
		 | 
| 
												Hevy Veramawati,									Siti Nur ’aini									 |  | 
| 
												Dwi Agustina Rosanti,									Festa Yumpi Rahmanawati									 |  | 
| 
												Dwi Sisca Indriyati,									Nurlaela Widyarini									 |  | 
 




.jpg)







