Efektifitas Mirror Therapy terhadap Kekuatan Otot dan Status Fungsional Pasien Stroke Non Hemoragik

Istianah Istianah, I Gede Arsana, Hapipah Hapipah, Zaenal Arifin

Abstract


Latar Belakang dan Tujuan: Stroke merupakan gangguan fungsi otak yang dapat berdampak pada berbagai fungsi tubuh diantaranya defisit motorik berupa hemiparese. Mirror Therapy merupakan salah satu terapi untuk pasien stroke dengan melibatkan sistem mirror neuron. Tujuan penelitian untuk mengetahui efektifitas mirror therapy terhadap kekuatan otot dan status fungsional pasien stroke dengan hemiparese. Metode: Desain penelitian ini menggunakan pra eksperiment dengan pendekatan One Group Pre Test and Post Test Design. Populasi penelitian ini adalah semua pasien stroke yang dirawat inap di RSUD Kota Mataram berjumlah 108 orang. Sampel penelitian adalah pasien stroke non hemoragik dengan hemiparese berjumlah 16 responden yang dipilih dengan tekhnik purposive sampling. Instrumen penelitian: lembar observasi kekuatan otot, barthel indeks, dan cermin. Data dianalisis dengan univariat dan bivariate. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rata-rata kekuatan otot sebelum intervensi adalah 2,69 dan setelah intervensi 3.63, sedangkan rata-rata status fungsional sebelum intervensi 42,5 dan setelah intervensi menjadi 72,5. Hasil analisis dengan uji willcoxon diperoleh nilai p value untuk kekuatan otot 0,000<0,05 dan status fungsional 0,001<0,05. Simpulan dan Implikasi: Mirror therapy berpengaruh terhadap  peningkatan kekuatan otot dan status fungsional pasien stroke dengan hemiparese, sehingga tehnik mirror therapy dapat digunakan sebagai penatalaksanaan dan perawatan untuk meningkatkan kekuatan otot dan status fungsional pasien stroke.


Full Text:

PDF

References


Agusman, Fery & Kusgiarti Evy (2017). Pengaruh mirror therapy terhadap kekuatan otot pasien stroke hemoragik. Vol.4. No.3.

Andarwati & Nur Aini (2013). Pengaruh latihan ROM terhadap peningkatan kekuatan otot pasien hemiparese post stroke di RSUD dr. Moewardi Surakarta. Skripsi Sarjana Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Adam, Muhammad et al (2014). Akupresur untuk meningkatkan kekuatan otot dan rentang gerak ekstremitas atas pada pasien stroke. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol.17. No. 3. Hal. 81-87.

Ary, Donald, Lucy C.J., & Chris Sorenson (2011). Introducing to research in education eighth editoin. Canada : Nelson Edcation Wadsworth Cengange Learning.

American Heart Association (AHA) (2015). Heart Disease and Stroke Statistics-AtGlance(Artikel)http://www.heart.org/idc/groups/ahamahpublic/@wcm/@sop/@smd/documets/downloadable/ucm_470704.pdf

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (2013). Riset kesehatan dasar 2013. http://www.litbang.depkes.go.id

Dinarti, Elisa Ling et al (2015). Pengaruh range of motion (rom) pasif terhadap peningkatan sudut rentang gerak ekstrimitas atas pasien stroke di RSUD Tugurejo Semarang. Vol. 1 No. 1 (1-8).

Fandri, Sherly et al (2014). Perbedaan status fungsional pasien stroke saat masuk dan keluar ruangan rawat inap RSUD Arifin Achmad. Jurnal Online Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau Vol.1. No. 2 (1-8).

Fitriyani, Wahyu Nur. (2015). Efektifitas frekuensi pemberian range of motion (rom) terhadap kekuatan otot pada pasien stroke di Instalasi Rawat Inap Rsud Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Hardiyanti, Lulus (2013). Pengaruh mirror therapy dibandingkan sham therapy terhadap perbaikan fungsi tangan : studi intervansi pada pasien stroke fase pemulihan. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Vol 4 No 1, 64-71

Jayanti, Alfica Agus. 2013. Hubungan hipertensi dengan kejadian stroke. Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Khairunnisa, Neny. Fitriyani. 2014. Hemiparese sinistra, parese nervus VII, IX, XII e.c stroke non-hemoragik. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung. Vol. 2. No. 3 (52 – 59).

Karunia, Esa. 2007. Hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian activity of daily living pasca stroke. Jurnal FKM_UNAIR Vol.4. (213-224).

Meidian (2013). Pelatihan mirror neuron system sama dengan pelatihan constraint induced movement therapy dalam meningkatkan kemampuan fungsional anggota gerak atas pasien stroke. Jurnal Fisioterapi. Vol. 13. No. 2 (95-108).

Murtaqib, M. (2015). Pengaruh latihan range of motion (ROM) aktif terhadap perubahan rentang gerak sendi pada penderita stroke di kecamatan tanggul kabupaten jember. Ikesma, 9(2). Retrieved From Https://Jurnal.Unej.Ac.Id/Index.Php/Ikesma/Article/View/1670

Olivia, Ghea Rizki (2017). Pengaruh latihan mirror therapy terhadap kekuatan otot pada pasien stroke dengan hemiparese di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Banjarmasin. Universitas Muhammadyah Banjarmasin.

Pratiwi, Anggi. (2017). Seminar dan workshop nasional keperawatan “implikasi perawatan paliatif pada bidang kesehatan. Progran Studi Ilmu Keperawatan Ners. STIK Bima Husada Palembang.

Prasadhana, et al (2016). pengaruh ROM pasif terhadap perubahan sudut sendi siku pada pasien stroke non hemoragik di RSUD dr.H.Soewondo Kendal. S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

Profil Kesehatan-Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2015. https://dinkes.ntbprov.go.id

Rahayu, et al (2015). Pengaruh pemberian latihan range of motion (rom) terhadap kemampuan motorik pada pasien post stroke Di RSUD Gambiran. Vol.1. No.1.(102-107). http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/2864/3516

Rachmawati, Fitri et al (2013). Gambaran status fungsional pasien stroke saat masuk ruang rawat inap RSUD Arifin Achmad Pekanbaru. Vol.1. No.1 (1-9).

Rosiana, P.W (2009). Rehabilitasi stroke pada pelayanan kesehatan primer. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia. Vol. 59. No. 2.

Smeltzer, Bare (2012). Keperawatan medikal bedah brunner and suddarth. Vol.2. EGC : Jakarta.

Sefulloh,M. Wayunah (2016). Analisis faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di rsud indramayu. Jurnal Keperawatan Indonesia. Vol.2 No.2 (65-76).

Setiyawan, et al (2019). Pengaruh mirror therapy terhadap kekuatan otot ekstrimitas atas pada pasien stroke di RSUD dr.MOEWARDI. Vol. 7. No. 1

.

Trisnowiyanto, Bambang (2012). Intervensi pemeriksaan fisioterapi dan penelitian kesehatan. Nuha Medika. Yogyakarta.

Udayani, Giri. (2013). Faktor resiko kejadian stroke. Jurnal Kesehatan Metro Sri Wawai. Vol.1 No.1 (49 – 57).

Wiyantara, I Gede Arsana (2014). Pengetahuan keluarga tentang latihan rentang gerak (rom) pada pasien stroke di Ruang Rawat Inap RSU Provinsi Nusa Tenggara Barat. Politekknik Kesehatan Mataram Jurusan DIII Keperawatan.

Yudha, Fajar (2014). Pengaruh range of motion (ROM) terhadap kekuatan otot dan rentang gerak pasien pasca perawatan stroke. Lampung.

Yulinda, Wina (2009). Pengaruh empat minggu latihan pada kemampuan motorik penderita stroke iskemia di rsup h.adam malik. Medan




DOI: https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i2.4872

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

View My Stats