Metode Pembelajaran Demonstrasi untuk Meningkatkan Kemampuan Ibu dalam Pengelolaan Makanan Bergizi pada Balita Stunting

Zakiyah Yasin, Nelyta Oktavianisya

Abstract


Latar Belakang: Stunting merupakan salah satu indikator keberhasilan kesejahteraan masyarakat. Dampaknya sangat luas mulai dari ekonomi, kecerdasan dan kualitas, yang berefek pada masa depan anak. Kejadian Stunting pada balita dikarenakan kurang memperhatikan status gizi dan pengelolahannya. Status gizi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan datang. Permasalahan status gizi pada balita masih jadi pekerjaan rumah dan tantanga, setiap daerah juga bersama-sama mengentaskan masalah ini. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis apakah metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mengelola makanan bergizi. Metode: Jenis penelitian ini adalah quasy-experiment, pretest- posttest control group design. Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab-akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimental. Penelitian dilakukan di UPT Puskesmas Dungkek dengan sampel berjumlah 40 responden. Uji statistik menggunakan independent sample T TestHasil:  Nilai signifikan ρ Value = 0,000 dengan α = 0,05. Karena ρ value < α maka ada pengaruh metode demontrasi terhadap peningkatan kemampuan ibu dalam pengelolaan makanan bergizi. Simpulan dan Implikasi: Metode pembelajaran demonstrasi dapat meningkatkan kemampuan ibu dalam mengelola makanan yang bergizi untuk balita stunting. Dengan demikian maka intervensi ini dapat diberikan oleh petugas kesehatan sebagai salah satu bentuk penanganan stunting pada balita.


Keywords


Balita; Demontrasi; Gizi; Ibu; Stunting

Full Text:

PDF

References


Apriluana G & Fikawati S. (2018). Analisis faktor-faktor risiko terhadap kejadian stunting pada balita (0-59 bulan) di negara berkembang dan asia tenggara. Media Litbangkes, 28(4), 247 – 256.

Dewi, R K & Budiantara I N. (2012). Faktor-faktor yang mempengaruhi angka gizi buruk di jawa timur dengan pendekatan regresi nonparametrik spline. Jurnal Sains dan Seni Its. 1(1), 177-182.

Hidayat, T & Fuada, N,. (2011). Hubungan sanitasi lingkungan, morbiditas dan status gizi balita di indonesia (relationship between environmental sanitation, morbidity and nutritional status of under-five children in indonesia). 34, 104–113.

Loya, R. R. P. and Nuryanto N. (2017). Pola asuh pemberian makan pada bayi stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur. Journal of Nutrition College, vol. 6, no. 1, pp. 84-95,. https://doi.org/10.14710/jnc.v6i1.16897

Ni’mah K & Nadhiroh S. R. (2015). Faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita. Media Gizi Indonesia, 10(1), 13–19.

Noviati. (2011). Pengaruh penyuluhan dengan metode demonstrasi dan praktek terhadap pengetahuan ibu dan asupan gizi kurang di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Jurnal Ilmu Kesehatan Gizi, 2(2), 1–53.

Mugianti S, Mulyadi A, Anam A K, & Najah Z. L (2018). Faktor penyebab anak stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan, 5(3), 268–278.

Sholikah A, Rustiana E R, & Yuniastuti A. (2017). Faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi balita di pedesaan dan perkotaan. Public Health Perspective Journal 2 (1), 9 – 18.




DOI: https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i2.4869

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

View My Stats