Pengaruh Status Kerja terhadap Tingkat Stress Belajar Mahasiswa Semester VIII

M. Hasan, Romiko Romiko, Efroliza Efroliza

Abstract


Latar Belakang dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang. Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden   mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja  21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat. Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang berarti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.



Latar Belakang
dan Tujuan:Proses belajar dan bekerja dalam waktu bersamaan dapat menimbulkan efek negatif karena prosedur perizinan untuk melanjutkan studi sulit di dapatkan calon mahasiswa dari tempat bekerja, tugas yang terlalu banyak, aturan yang membingungkan, tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas perkuliahan. National Center of Education Statistics (NCES) menemukan bahwa mahasiswa yang bekerja lebih dari 16 jam ke atas memiliki pengaruh terhadap prestasi yang lebih rendah dibanding yang tidak bekerja.Tujuan penelitianuntuk mengetahui adakah pengaruh status kerja terhadap tingkat stress belajar

Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu mencari pengaruh antara variabel status kerja dan tingkat stress, uji statistik yang digunakan adalah uji Chi Square dan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diberikan pada mahasiswa semester VIII PSIK REG B di STIKes Muhammadiyah palembang.

Hasil : Didapatkan data pada 64 mahasiswa semester VIII PSIK Reg B STIKes Muhammadiyah Palembang bahwa dari total 32 responden yang bekerja sebanyak 10 (31,3%) responden   mengalami stress ringan dan 22 (68,8%) responden mengalami stress berat, sedangkan dari total 32 responden yang tidak bekerja  21 (65,6%) responden mengalami stress ringan, dan 11(34,4%) responden mengalami stress berat.

Simpulan dan Implikasi: Hasil uji statistik diperoleh p Value = 0,012 α≤0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh antara status kerja terhadap tingkat stress, OR = ,.238 yang bera

Sitasi: Wisdayana A, Efroliza & Apriany A. (2020). Hubungan pelaksanaan timbang terima dengan keselamatan pasien oleh perawat pelaksana. The Indonesian Journal of Health Science. 12(1), 83-90

 

Copyright: © 2020 Wisdayana et al. This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited.

 

Diterbitkan Oleh: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember

ISSN (Print): 2087-5053

ISSN (Online): 2476-9614

 

rti bahwa responden yang telah bekerja 0,238 kali berpeluang mengalami stress berat.


Keywords


Status kerja perawat; Proses belajar; Tingkat stress belajar

Full Text:

PDF

References


Arsyad,Azhar. 2014. “Media Pembelajaran.”. Jakarta, PT.Rajagrafindo Persada.

Lazarus, R. S., & Folkman, S. (1984). Stress, appraisal, and coping. New York, USA: Springer Publishing Company

Fajrilah, Nurfitriani. 2015. “Hubungan Stress Kerja Dengan Jinerja Perawat Pelaksana Dalam Melaksanakan Pelayanan Keperawatan Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Anutapura Palu”.

Palmer, L. (2013). The relationship between stress, fatigue, and cognitive function- ing. College Student Journal, 47(2), 312-325.

Jayanthi, P., Thirunavukarasu, M., & Rajkumar, R. (2015). Academic stress and depression among adolescents: A cross-sectional study. Indian Pediatrics, 52(3), 217-219

Sujarweni, V.Wiratna. 2014. Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta. Gava Medika

Sugiyono. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika

Sugiyono. 2017. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta. Nuha Medika

Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta

Greenberg, J. S. (2006). Comprehensive stress management 10th edition. New York, USA: McGraw-Hill Compenies, Inc

Agolla, J. E., & Ongori, H. (2009). An assessment of academic stress among undergraduate students: The case of university of Botswana. Educational Research and Reviews, 4(2), 63-70.

Bartlett, D. (1998). Stress: Perspectives and processes. Philadelphia, USA: Open University Press.

Carr, D., & Umberson, D. (2013). The social psychology of stress, health, and coping. In DeLameter, J. & Ward, A. (Eds.). Handbook of Social Psychology (pp. 465-487). Netherlands: Springer.

Chambel, M. J., & Curral, L. (2005). Stress in academic life: Work characteristics as predictors of student well‐being and performance. Applied Psychology

Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The eustress concept: Problems and out- looks. World Journal of Medical Sciences,

Wirawan. (2012). Menghadapi Stres dan Depresi. Jakarta : Platinum Publisher.

Purwati, S. (2012). Tingkat Stres Akademik Pada Mahasiswa Reguler Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Skripsi dipublikasikan. Depok: Universitas Indonesia

Daulay, S.F. (2009). “Perbedaan Self regulated Learning antara Mahasiswayang Bekerja dan yang Tidak Bekerja”, Skripsi. Dipublikasikan: Universitas Sumatera Utara.

Hipjillah, A. & Badriyah, N. (2015). Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu; Antara Konsumsi dan Prestasi Akademik (Studi Pada Mahasiswa Bekerja Paruh Waktu di Uno Board Game Cafe). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 3(2),

Metriyana, M. (2014). “Studi Komparatif Pengaruh Motivasi, Perilaku Belajar, Self- Efficacy dan Status Kerja terhadap Prestasi Akademik antara Mahasiswa Bekerja dan Mahasiswa Tidak Bekerja”, Skripsi. Dipublikasikan: Universitas Diponegono, Semarang.

Purwanto, H., Syah, N., & Rani, I.G. (2013). “Perbedaan Hasil Belajar Mahasiswa yang Bekerja dengan Tidak Bekerja Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Teknik Sipil FT-UNP”, Jurnal CIVED ISSN 2302-334.

Dahlan , Muhamad Sopiyudin 2013 ”Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan”.Jakarta.Salemba Medika

Buku Pedoman Akademik Stikes Muahammadiyah Palembang 2018

Hamalik, Oemar.2015 ” Proses Belajar Mengajar”.Jakarta. Gava medika.




DOI: https://doi.org/10.32528/ijhs.v12i1.4861

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NoDerivatives 4.0 International License.

View My Stats