PENGARUH TERAPI BEKAM KERING TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PSTW JEMBER

Yogie Bagus Pratama, Hanny Rasni, Wantiyah W

Abstract


Lansia ditandai dengan penurunan fungsi tubuh, sehingga menjadikan lansia beresiko tinggi terjadi hipertensi. Hipertensi adalah kondisi peningkatan tekanan darah secara konsisten pada ≥140 / 90 mmHg. Pengobatan hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi & nonfarmakologi. Salah satu terapi nonfarmakologi yang dapat digunakan untuk penanganan hipertensi adalah dengan menggunakan terapi bekam kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh bekam kering terhadarp tekanan darah lansia dengan hipertensi. Tekanan darah lansia sebagai variabel dependen dan bekam kering sebagai variabel independen. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental dengan two group pre-posttest design. Sampel berjumlah 22 orang yang didapatkan secara simple random sampling. Sampel dibagi dalam dua grup. Analisis data menggunakan Wilcoxon test dan Mann-Whitney test  dengan 95% CI (α:0,05). Hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok intervensi (p 0,004 sistolik, 0,046 diastolik) dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol (p 0,705 sistolik, 0,317 diastolik). Analisis data menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol pada sistolik (p 0,007), tetapi tidak terdapat perbedaan signifikan pada diastolik (p,0,4). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terapi bekam kering berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah sistol pada lansia dengan hipertensi.

 

Kata kunci: terapi bekam kering, lansia, hipertensi.


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. 2014. Statistik penduduk lansia. Jakarta: BPS Jakarta-Indonesia; 2015.

Efendi, F. & Mahfudli. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas: teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta:Salemba Medika.

Sunaryo, Wijayanti, M., Kuhu, M., Sumedi, T., Widayanti, ED., Sukrillah, UA., Riyadi, S., & Kuswanti, A. 2015. Asuhan keperawatan gerontik. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET;.

Baradero, M., Wilfrid, D., & Yakobus. S. 2008. Klien gangguan kardiovaskuler. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tao L, Kendall. 2014. Sinopsis organ kardiovaskuler: pendekatan dengan sistem terpadu dan disertai kumpulan kasus klinik. Tanggerang Selatan: KARISMA Publishing Group.

Sugung I. 2017. Hidup sehat dengan detoks. Yogyakarta: Khitah Publishing.

Aldjoefrie MR. 2015 . Bekam hijamah menurut sains dan kedokteran modern [internet]. [cited 2 Juni 2018]. Availeble from: https://books.google.co.id/books?id=jKozBgAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=bekam+hijamah+menurut+sains+dan+kedokteran+modern&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwjqyYaxr4DcAhVUfH0KHf_-BHoQ6wEIKjAA#v=onepage&q=bekam%20hijamah%20menurut%20sains%20dan%20kedokteran%20modern&f=false.

Buford TW. 2016 Hypertension and aging. Ageing Research Reviews [internet]. [cited 29 Januari 2018]: 96-111. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.arr.2016.01.007.

Badan Litbangkes. 2013. Riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Litbangkes Kemenkes RI.

Seke PA, Bidjuni HJ, Lolong J. 2016. Hubungan kejadian stres dengan penyakit hipertensi pada lansia di balai penyantunan lanjut usia senjah cerah kecamatan mapanget kota manado. E-Journal Keperawatan.; 4(2): 1-5.

Stanley M, Beare PG. 2006. Gerontological nursing: a health promotion/protection approach 2nd edition. Philadelphia: The F.A. Davis Company.

Purnama DS, Prihartono NA. 2013. Prevalensi hipertensi dan faktor-faktor yang berhubungandengan kejadian hipertensi pada lansia di posyandu lansia wilayah kecamatan johar baru. Jakarta Pusat: FKM UI.

Mohan V, Deepa M, Farooq S, Datta M, Deepa R. 2007 . Prevalence, awareness and control of hypertension in Chennai—The Chennai Urban Rural Epidemiology Study (CURES-52). J Assoc Physicans India [internet]. [cited 03 Desember 2017] Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17844691.

Retnaningsih D, Kustriyani M, Sanjaya BT. 2017. Perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia. Semarang: Stikes Widya Husada Semarang.

Setyanda YOG, Sulastri D, Lestari Y. 2015. Hubungan merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki usia 35-65 tahun di kota padang. Jurnal Kesehatan Andalas.; 4(2): 434-440.

Irawan H, Ari S. 2012. Pengaruh terapi bekam terhadap penurunan tekanan darah pada klien hipertensi. Jurnal Ilmu Kesehatan.; 1(1):31-37.

Corwin E. 2009. Buku saku patofisiologi edisi 3.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Widada W. 2011. Terapi bekam sebagai solusi cerdas mengatasi radikal bebas akibat rokok: berdasarkan penelitian terbaru terhadap komponen Darah. Bandung: Lubuk Agung.

Rusdiatin IE. 2015. Terapi bekam kering terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Jurnal Kesehatan Madani.; 6(2): 92-98.

Potter PA, Perry AG. 2005. Fundamental of nursing: concepts, process, and practice volume 1 4th edition. Saint Louis: Mosby – Year Book Inc.

Bell K, Twiggs J, Olin BR. 2015 . Hypertension:the silent killer: update JNC-8 guideline recommendations. Contuining Education [internet]. [cited 24 Februari 2018] Available from:https://c.ymcdn.com/sites/www.aparx.org/resource/resmgr/CEs/CE_Hypertension_The_Silent_K.pdf.

Umar WA. 2008. Sembuh dengan satu titik. Solo: A-Qowam Publishing.

Lowe DT. 2017 . Cupping therapy: an analysis of the effects of suction on skin and the possible influence on human health, complementary therapies in clinical practice [internet]. [cited 25 Februari 2018]. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.ctcp.2017.09.008.

Ramdhani N, Putra AA. 2008. Pengembangan multimedia relaksasi.Yogyakarta: Bagian Psikologis Klinis Fakultas Psikologi UGM [internet]. [cited 18 Desember 2017]. Available from: http://Neila.staff.ugm.ac.id/wordpress/wp-content/upload.




DOI: https://doi.org/10.32528/ijhs.v0i0.1530

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats