Study Redesain Dimensi Abutmen Jembatan Kironggo Bondowoso Akibat Perbedaan Periode Getar Dan Kelas Situs Tanah
Abstract
Secara struktural jembatan dipisahkan menjadi bangunan atas dan bangunan bawah. Sesuai fungsinya, bangunan bawah jembatan menopang dan meneruskan beban dari bangunan atas jembatan ke lapisan tanah yang kuat dan stabil/solid. Bangunan bawah jembatan terdiri dari abutmen dan pondasi, dimana abutmen bisa juga berfungsi sebagai pondasi jembatan. Metode yang dilakukan pada studi redesain abutmen pada penelitian ini berdasarkan SNI 2833 – 2016 tentang gempa jembatan. Kemudian dianalisa periode getar pada kedua abutmen (tanah lunak – tanah sedang). Dari analisis periode getar yang telah dilakukan pada studi kasus ini menyatakan salah satu abutmen (tanah lunak) tidak sesuai dengan SNI 2833 – 2016 dengan nilai faktor keselamatan SF < 2,2 maka dilakukan redesain terhadap abutmen (tanah lunak) sehingga diperoleh periode getar yang sama pada kedua abutmen.
Kata kunci: Kelas situs tanah, Periode getar, Redesain Abutmen.
Full Text:
PDFReferences
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Perencanaan untuk Jembatan. SNI 1725-2016 Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2013. Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa. RSNI T-2833-2013. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2016. Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa. SNI 2833-2016. Jakarta
Badan Standarisasi Nasional. 2008. Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Jembatan. SNI 2833-2008. Jakarta.
Bowles, Joseph E. 1991. Analisa dan Desain Pondas”, jilid 1, Jakarta: Erlangga.Bowles, Joseph E. 1991. “Analisa dan Desain Pondasi”, jilid 2, Jakarta: Erlangga.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.