TINGKAT PEMAHAMAN DAN DUKUNGAN ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS KADER TARBIYAH
Abstract
Organisasi merupakan sarana untuk sekumpulan individu yang memiliki
kesamaan tujuan tertentu, karena organisasi merupakan salah satu kebutuhan
manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Melalui berorganisasi setiap
individu dapat belajar untuk mengutamakan kepentingan organisasi (bersama)
daripada kepentingan pribadinya, sehingga terbentuk suatu proses pembentukan
karakter dari lingkungan organisasi yang dapat mempengaruhi keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh anggota suatu organisasi.
Pemahaman bentuk organisasi dimaksudkan agar kader-kader dakwah
memiliki pengetahuan yang utuh tentang organisasi, meliputi: visi, misi,
AD/ART, dan tujuan dari organisasi dakwah tarbiyah ini dibentuk. Pemahaman
gerakan organisasi dimaksudkan agar kader dakwah tarbiyah mengetahui dan
memahami gerakan dakwah yang dilakukan. Pemahaman tujuan organisasi adalah
agar kader dakwah tarbiyah memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan yang
ingin dicapai organisasi dakwah tarbiyah ini dalam membangun pemahaman umat
dan sebagai tempat belajar bagi masyarakat tentang pemahaman agama.
Rhoades & Eisenberg (2002) mengungkapkan bahwa, dukungan
organisasi juga berkaitan dengan persepsi anggota terhadap dukungan organisasi,
mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan kepedulian
organisasi pada kesejahteraan mereka.
Salah satu aspek penting dan fundamental dalam sebuah organisasi
adalah loyalitas dan rasa kebersamaan dari semua komponen dalam organisasi.
Loyalitas anggota memegang peranan krusial dalam jalannya organisasi. Tata
aturan yang sempurna, program kerja yang brilian, tanpa disertai dengan loyalitas
para eksekutornya adalah hal yang sia-sia.
Loyalitas yang terbentuk di kalangan kader dakwah tarbiyah di
Bondowoso telah dibina sejak dini, yaitu sejak mereka masih duduk di bangku
sekolah SMA dan melalui kegiatan ta’lim mingguan. Mereka dengan sukarela
menunjukkan identitas organisasinya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
pendidikan, hubungan bermasyarakat, dan tidak jarang dalam hubungan keluarga
atau pernikahan mereka cenderung memilih pasangan dari kelompoknya sendiri
untuk menjaga kesolidan pemahamannya.
kesamaan tujuan tertentu, karena organisasi merupakan salah satu kebutuhan
manusia untuk berinteraksi dengan sesamanya. Melalui berorganisasi setiap
individu dapat belajar untuk mengutamakan kepentingan organisasi (bersama)
daripada kepentingan pribadinya, sehingga terbentuk suatu proses pembentukan
karakter dari lingkungan organisasi yang dapat mempengaruhi keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh anggota suatu organisasi.
Pemahaman bentuk organisasi dimaksudkan agar kader-kader dakwah
memiliki pengetahuan yang utuh tentang organisasi, meliputi: visi, misi,
AD/ART, dan tujuan dari organisasi dakwah tarbiyah ini dibentuk. Pemahaman
gerakan organisasi dimaksudkan agar kader dakwah tarbiyah mengetahui dan
memahami gerakan dakwah yang dilakukan. Pemahaman tujuan organisasi adalah
agar kader dakwah tarbiyah memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan yang
ingin dicapai organisasi dakwah tarbiyah ini dalam membangun pemahaman umat
dan sebagai tempat belajar bagi masyarakat tentang pemahaman agama.
Rhoades & Eisenberg (2002) mengungkapkan bahwa, dukungan
organisasi juga berkaitan dengan persepsi anggota terhadap dukungan organisasi,
mengenai sejauh mana organisasi menilai kontribusi mereka dan kepedulian
organisasi pada kesejahteraan mereka.
Salah satu aspek penting dan fundamental dalam sebuah organisasi
adalah loyalitas dan rasa kebersamaan dari semua komponen dalam organisasi.
Loyalitas anggota memegang peranan krusial dalam jalannya organisasi. Tata
aturan yang sempurna, program kerja yang brilian, tanpa disertai dengan loyalitas
para eksekutornya adalah hal yang sia-sia.
Loyalitas yang terbentuk di kalangan kader dakwah tarbiyah di
Bondowoso telah dibina sejak dini, yaitu sejak mereka masih duduk di bangku
sekolah SMA dan melalui kegiatan ta’lim mingguan. Mereka dengan sukarela
menunjukkan identitas organisasinya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
pendidikan, hubungan bermasyarakat, dan tidak jarang dalam hubungan keluarga
atau pernikahan mereka cenderung memilih pasangan dari kelompoknya sendiri
untuk menjaga kesolidan pemahamannya.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Agus Budiman. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas
Karyawan. Jurnal Ekonomi Universitas Negeri Malang. 1(2) : h:1.
Anwar Prabu Mangkunegara. 2009. Perencanaan dan Pengembangan
SumberDaya Manusia. Bandung : Refika Aditama
Graham, J.W. dan Keeley, M. 1992. Hirchsman’s loyalty construct, Employee
Responsibilities and Rights Journal,Vol. 5(3), hal. 191-200.
Jones, G.R. (2004). Organizational theory, design and change: Text and cases,4th edition, Pearson Education, Inc.
Rhoades, L & Eisenberg, R. 2002. Perceived Organizational Support : A Review of the Literature. Journal of Applied Psychological. Vol.87,No.4 pp
-714
Robbins, Stephen P. & Judge, Timothy A. 2009. Organization Behavior 13th
Edition. Pearson, USA.
DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v9i1.277
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 INSIGHT
View My Stats