KEANEKARAGAMAN Bryophyta DI DUSUN SUMBERCANDIK KABUPATEN JEMBER

Yuni Asto Purbasari, Arief Noor Akhmadi

Abstract


Salah satu keanekaragaman flora di Indonesia adalah tumbuhan lumut. Lumut banyak ditemukan di daerah hutan yang beriklim tropis serta memiliki kondisi tanah yang lembap, salah satu hutan yang masih memiliki kondisi tersebut yaitu pegunungan Argopuro. Dusun Sumbercandik Desa Panduman Kabupaten Jember terletak di Kaki Gunung Argopuro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman tumbuhan lumut dengan mengidentifikasi dan menginventarisasi serta menghitung faktor-faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling dan metode garis berpetak. Hasil penelitian tumbuhan lumut yang ditemukan berjumlah 14 spesies, 12 genus, 11 famili dan 8 ordo dengan 9 divisi Bryophyta dan 5 divisi Marchantiophyta. Tumbuhan yang mendominan yaitu Fissidens schmidii dengan nilai INP 52,60%. Adapun faktor abiotik yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lumut diantaranya dengan masing-masing rata-rata suhu 30,80 C, kelembapan 57,13%, pH 6,4 dan Intensitas cahaya 79540 lux.


Keywords


Keanekaragaman, Bryophyta, INP, Faktor abiotik.

Full Text:

PDF

References


Bambang Priyono, M. R. (2014). Keanekaragaman Vegetasi dan Profil Habitat di Taman Kehati Universitas Semarang. Sainteknol Vol. 12 No. 2.

Febrianti, G. (2015). Identifikasi Tumbuhan Lumut (Bryophyta) di Lingkungan Universitas Jember serta Pemanfaatannya sebagi Buku Bonteks. Jember: Skripsi diterbitkan. Universitas Jember.

Glime, J. (2017). Bryophyte Ecology Volume 1 Physiological Ecology Chapter 2. Ebook sponsored by Michigan Technological University and the International Association of Bryologists.

Indriyanto, I. (2010). Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Jhon Marthali Simamora, A. H. (2017). Pengaruh Faktor Biotik Dan Fisik Lingkungan Terhadap Jumlah Individu Rafflesia meijerii Di Taman Nasional Batang Gadis. Media Konservasi Vol. 22 No. 1, 35-41.

Komaria, Nurul. (2015). Identifikasi Tumbuhan Paku Epifit di lingkungan kampus Universitas Jember untuk penyusunan buku nonteks. Jember: Skripsi diterbitkan. Universitas Jember.

Kurniawan, A. Parikesti. (2008). Persebaran Jenis Pohon di Sepanjang Faktor Lingkungan di Cagar Alam Pananajung Pangandaran, Jawa Barat. Biodiversitas Vol.9.

Kusmana, C. (1977). Metode survey Vegetasi. Bogor: IPB.

Loveless, A. (1989). Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik 2. Jakarta: PT. Gramedia.

Maharani, A. (2017). Biodiversitas Bryophyta di Kawasan Air Terjun Kapas Biru Pronojiwo Lumajang serta Pemanfaatannya sebagai Flip Chart. Jember: Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Jember.

Maryati, M. J. (2014). Identifikasi Potensi Sumber Belajar Biologi SMA Kelas X Di Sekitar Goa Jepang Kabupaten Bantul Untuk Materi Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Semak. Jupermasi-PBIO Vo.1 No.1, 117-120.

Suaraindonesia.co.id. (2018). Selo Bonang Keunikan Geologi Yang Tak Dihiraukan Pemkab Jember. Jember: (online). (http://suaraindonesia.co.id/read/4118/20180502/210723/selo-bonang-keunikan-geologi-yang-tak-dihiraukan-pemkab-jember/ diakses 19 Juli 2018)

Sugiyono, P. D. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Suhono, D. B. (2012). Enslikopedia Biologi Dunia Tumbuhan Lumut. Jakarta: PT Lentera Abadi.

Sulaiman. (2017). Identifikasi dan inventarisasi tumbuhan obat pada ekosistem hutan dataran rendah di kawasan Sukmaelang Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember (sebagai sumber belajar biologi). Jember: Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Muhammadiyah Jember.

Syukur. C, dan Hernani. (2001). Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta: Penebar Swadaya.

Tiara Kusuma Wati, B. K. (2016). Keanekaragaman Hayati Tanaman Lumut (Brophyta) Di Hutan Sekitar Waduk Kedung Brubus Kecamatan Pilang Kabupaten Madiun. Jurnal Frea Volume 3 No.1.

Tjitrosoepomo, G. (1989). Taksonomi Tumbuhan (Scizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tjitrosoepomo, G. (2017). Taksonomi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Touw, A. (1978). The Mosses reported from Borneo. Journal Hattori Botanical Laboratory, 44: 147-176.

Widiastuti, Sumardi dan Harjono. (2004). Patologi Hutan. Yogyakarta: Gadjah Mada Press.

Whitmore, T.C. 1975. Tropical Rain Forest of the Far East (Chapter Two Forest structure) 1st Edition. Oxford: Oxford Unifersity Press.




DOI: https://doi.org/10.32528/bioma.v4i1.2654

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi