KONSEP KURIKULUM REKONSTRUKSI SOSIAL DALAM MENGHADAPI PEMBELAJARAN DI ERA MODERN
Abstract
Kurikulum rekonstruksionis sosial merupakansebuah gagasan untuk menggunakan sekolah sebagai institusi perubahan dan pengajaran positif seperti membangun masyarakat yang lebih baik. Paulo Freire menerapkan rekonstruksi sosial dengan konsep “Cultural Action for conscientization”. Conscientization merupakan proses dimana seseorang bukan sebagai penerima tetapi sebagai pembelajar aktif, Keberhasilan di sekolah berhubungan erat dengan khayalak masyarakat, orang tua, perhatian masyarakat, organisasi, pebelajar, dan kelompok lainnya harus terlibat dalam pembelajaran. Shane menggunakan perencanaan masa yang akan datang (Futurologist) sebagai dasar penyusunan kurikulum. Beliau menekankan peranan individu dalam menemukan peranan masa depanya sendiri, mereka tidak dapat melepaskan diri dari perkembangannya akan tetapi harus menyesuaikannya. Shane menyarankan para pengembang kurikulum agar mempelajari tren perkembangan. Tren utama pada era modern ini adalah perkembangan teknologi dengan berbagai dampaknya terhadap kondisi dan perkembangan masyarakat, serta kecenderungan lain seperti perkembangan ekonomi , politik, sosial, dan budaya.
Kata Kunci: kurikulum, social, tren.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.32528/bb.v3i1.1112
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 BELAJAR BAHASA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Address:Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia
Phone & Fax:(0331)336728 | 337957
Email:belajarbahasa@unmuhjember.ac.id