KETAHANAN VARIETAS KEDELAI TERHADAP HAMA BELALANG PADA PERLAKUAN INSEKTISIDA HAYATI Beauveria bassiana

Gayuh Prasetyo Budi, Teguh Pribadi, Dyatri Nururrahmah

Abstract


Tujuan penelitian untuk mengetahui intensitas serangan belalang, pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kedelai pada perlakuan agens hayati Beauveria bassiana.  Penelitian dilakukan pada media tanah dalam polybag bertempat di Green House FP UMP di Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat 90 m dpl.  Menggunakan Rancangan Acak Lengkap 2 faktor dengan 4 ulangan.  Faktor 1. Varietas kedelai terdiri atas : V1 :Argomulyo, V2 : Baluran, V3 :Ijen, V4 : Kaba. Faktor 2. Agens Hayati B. bassiana terdiri atas : K0 : tanpa diberi B. bassiana, K1 : diberi B. bassiana 6g/l aquades. Hasil penelitian menunjukkan Perlakuan B. bassiana berpengaruh nyata terhadap intensitas serangan belalang. Tanaman kedelai yang diaplikasi B. bassiana (K1) menunjukkan intensitas serangan belalang : 8,66% sedangkan yang tidak diaplikasikan B. bassiana (K0) menunjukkan intensitas serangan belalang : 17,53%.  Perlakuan varietas kedelai berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 70 hst, jumlah polong total/tanaman, jumlah polong isi/tanaman, jumlah biji/tanaman dan berat biji/tanaman. Varietas Kaba (V2) menunjukkan berat biji/tanaman yang paling berat : 5,89 g/tanaman. Interaksi antara perlakuan varietas kedelai dan B. bassiana tidak berpangaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati.


Keywords


The Intensity of Locust Attack, Soybeans, Beauveria bassiana

References


Adisarwanto. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai dengan Penoptimalan Bintil Akar. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anon, 1991. Food Crops Research Sukamandi 1974-1979. AARD-SURIF, Sukamandi.

Bahri, Syamul. 2017. Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine max, L.) Terhadap Cekaman Kekeringan. Jurnal Penelitian Vol. 4 No. 2 Jul. Universitas Samudra. Aceh.

Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 2015. Deskripsi Varietas Unggul Utama Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balai PenelitianTanaman Kacang-kacangan dan Umbi-Umbian, Malang. 37 hlm.

Balitbang Pertanian. 2009. Pengembangan Kedelai di Kawasan Hutan Sebagai Sumber Benih.Agroinovasi, Jawa Tengah. Hal. 2.

Damardjati, J., S., 2007. Penurunan Harga Kedelai Importir. Ditjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Deptan RI, Jakarta.

Firmanto, B.H. 2011. Praktis Bercocok Tanam Kedelai Secara Intensif. Penerbit Angkasa. Bandung

Ghulamahdi, M., Maya, M. dan Danner, S. 2009. Production of Soybean Varieties under Saturated Soil Culture on Tidal Swamps. Indonesian Journal of Agronomy XXXVII No.3. IPB, Bogor : 226-232.

Hakim, L. 2012. Komponen Hasil dan Karakteri Morfologi Penentu Hasil Kedelai. Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 31 (3). 173 – 179.

Haryono. H Siti N dan Riyanto , 1993. Prospekpenggunaan Beauveria bassiana untuk pengendalian hama tanaman perkebunan dalam simposiumpatologi serangga. Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Yogyakarta, Yogyakarta.

Hermana, 2003. Pengolahan kedelai menjadi berbagai bahan makanan. Dalam ‘Kedelai’ cetakan II. penyunting : Sadikin Somaatmadja, M. Ismunadji, Sumarno, Mahyuddin Syam, S.O. Manurung dan Yuswadi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dabn Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor. P 441 – 469.

Kardin M.K. dan I.P. Priyatno, 1996. Pemanfaatan Metharizium anisopliae, Beauveria bassiana dan Hirsutella citriformis. Untuk pengendalian serangga pada tanaman pangan dalam kumpulan makalah Pelatihan Agensia Hayati Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Pangan, Jakarta.

Kartosuwondo, Utomo 2000. Dasar - dasar Pengendalian Hayati Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Pangan, Jatisari.

Kumendong C.N. 1995. Patogenesitas jamur Beauveria bassiana terhadap larva Spodoptera exigua pada tanaman bawang daun di laboratorium. Skripsi fakultas pertanian universitas sam ratulangi. Manado.

Marliah, A., T. Hidayat., dan N. Husna. 2012. Pengaruh Varietas dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Kedelai (Glycine Max (L.) Merrill). Jurnal Agrista 16 (1). 22 – 28.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Buletin Konsumsi Pangan. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Jakarta.

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2015. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. http://www.puslittan.bogor.net

Rukmana, R & Y. Yuniarsih. 1996. Kedelai, Budidaya, dan Pasca Panen. Jakarta: Pustaka Media.

Soetopo, D. dan indrayani, I. 2007. Status teknologi dan prospek Beauveria bassiana untuk pengendalian serangga hama tanaman perkebunan yang ramah lingkungan. Balai penelitian tanaman tembakau dan serat. Malang.

Steinhaus, E. A. 1975. Disease in a Minor Chord. Ohio State University Press, Columbus, Ohio.

Sudarmaji, 1997. Optimasi Pemanfatan Beauveria bassiana untuk pengendalian hama. Makalah di sampaikan pada Pertemuan Teknis Perlindungan Tanaman, Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Perkebunan, Ditjen Perkebunan Cipayung 16 – 18 Juni 1997.

Suhartina. 2005. Deskripsi Kultivar Unggul Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. Balitkabi.

Tohidin, Antonius T.L. Bey P.M, 2003. Daya bunuh jamurentomopatogen Beauveria bassiana (Balsamo) Vuillemin (Moniliaceae) terhadap Leptocorisa acuta (Hemiptera ; Alydidae) dirumah kaca dalam simposiumpatologi serangga. Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Yogyakarta.

Wahyudi. 2008. Produksi Mikoinsektisida Dari Propagul KapangBeauveria bassiana. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. Vol 9 No 2 (2008).




DOI: https://doi.org/10.32528/agritrop.v17i2.2333

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Gayuh Prasetyo Budi, Teguh Pribadi, Dyatri Nururrahmah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Address:

Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia

Phone & Fax:

(0331)336728 | 337957

Email:

agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id

 

View My Stats