Perbandingan Tingkat Kelayakan Penggunaan Pondasi Rakit Dengan Asumsi Kekakuan Plat Rigid Dan Flexible
Abstract
Pondasi merupakan elemen penting dalam struktur bangunan yang berfungsi menyalurkan beban ke tanah pendukung secara aman dan stabil. Pada kondisi tanah dengan daya dukung rendah, pondasi rakit menjadi alternatif efektif karena kemampuannya mendistribusikan beban secara merata. Berdasarkan data hasil pengujian Cone Penetration Test (CPT) yang menunjukkan adanya variasi sifat tanah, diperlukan analisis kelayakan yang tepat. Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah serta melakukan perbandingan tingkat kelayakan pondasi rakit berdasarkan asumsi kekakuan pelat pondasi secara rigid dan flexible. Hasil menunjukkan beban total (Qtotal) pada rigid sebesar 1082,03 t/m dan flexible 1052,19 t/m. Tekanan dasar pondasi (q₀) masing-masing sebesar 1,65 t/m² dan 1,61 t/m². Daya dukung ultimit (qᵤ) dan ijin (qizin) untuk rigid sebesar 4,65 t/m² dan 1,66 t/m², sedangkan flexible sebesar 4,60 t/m² dan 1,64 t/m². Nilai penurunan elastis (Se) pada keduanya sama, yaitu 0,05 m. Distribusi tegangan pada rigid lebih merata, tetapi asumsi flexible lebih direkomendasikan karena lebih efektif dalam mengontrol penurunan dan tetap memenuhi syarat teknis. Penggunaan tie beam pada asumsi flexible juga terbukti meningkatkan kestabilan dan kekakuan sistem pondasi secara keseluruhan.
Kata Kunci : Asumsi Rigid; Asumsi Flexible; Daya Dukung; Pondasi RakitFull Text:
PDFReferences
Cahyani, T., Amalia, R., Munawir, A. A., & Wisnumurti, W. (2014). Studi Perbandingan Pondasi Rakit Dengan Pondasi Tiang Strauss Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama Universitas Brawijaya. Disertasi. Universitas Brawijaya.
Badan Standar Nasional Indonesia. (2020). Beban desain minimum dan Kriteria terkait untuk bangunan gedung dan struktur lain. SNI 1727:2020. 8:1–336. https://rekayasastruktur.com/wp-content/uploads/2024/09/SNI-1727-2020-Beban-desain-minimum-dan-kriteria-terkait-untuk-bangunan-gedung-dan-struktur-lain.pdf
Badan Standardisasi Nasional. (2017). Badan Standardisasi Nasional Indonesia Persyaratan Perancangan Geoteknik. SNI 8460:2017. 191. https://rekayasastruktur.com/sni-8460-2017/
Bowles, J. E. (1997). Analisis dan Desain Pondasi Jilid 1. Edisi 4. Erlangga. Jakarta.
Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah Jilid 1 (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Erlangga. Jakarta.
Dewantara Putra, S., Priyono, P., & Alihudien, A. (2022). Studi Perencanaan Struktur Pondasi Tiang Pancang Tahan Gempa Pada Gedung Sekolah Sdn Kapasari 1 Surabaya. Tesis. Universitas Muhammadiyah Jember.
Mentang, O. S., Balamba, S., Sompie, O. B. A., dan Sarajar, A. N. (2013). Analisis Penurunan Pada Pondasi Rakit Jenis Pelat Rata Dengan Metode Konvensional. Jurnal Sipil Statik. 1(11):718–729.
Murbaintoro, T., Ma’arif, M. S., Sutjahjo, S. H., & Saleh, I. (2009). Model Pengembangan Hunian Vertikal Menuju Pembangunan Perumahan Berkelanjutan. Jurnal Permukiman. 4(2):72
Nabila, D. A. (2024). Studi Perencanaan Tahan Gempa Pondasi Rakit Pada Gedung Perpustakaan Di Akademik Teknik Penerbangan Medan. Tesis. Universitas Muhammadiyah Jember.
Nur, O. F. (2009). Kajian Eksperimental Perilaku Balok Beton Tulangan Tunggal Berdasarkan Tipe Keruntuhan Balok. Jurnal Rekayasa Sipil. 5(2):39–52.
Retnaningrum, D. A., & Aditama, D. V. (2020). Studi Alternatif Desain Pondasi Rakit (Raft Foundation) Pada Gedung Mcc Malang. Tesis. Institut Negeri Malang.
Refbacks
- There are currently no refbacks.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.