Fenomena Kehidupan Gay Dan Lesbian Di Kota Yogyakarta (Perspektif Psikologis, Religius Dan Budaya)

Ellya Rakhmawati

Abstract


Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan kota terbesar kempat di wilayah Pulau Jawa bagian selatan. Kota Yogyakarta sebagai kota pelajar, karena hampir 20% penduduk produktif adalah pelajar dan terdapat 137 perguruan tinggi, sehingga diwarnai dinamika pelajar dan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Pergaulan remaja saat ini terbilang bebas karena kemajuan perkembangan teknologi, khususnya media sosial dalam mencari teman baru dan teman kencan. Secara sosiologis, homoseksual adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang yang sejenis kelamin sebagai mitra seksual. Homoseksual mencakup empat kelompok besar yaitu LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender). Dalam artikel ini, penulis membahas fenomena kehidupan gay dan lesbian di Kota Yogyakarta (perspektif psikologis, religius dan budaya). Perspektif psikologis, hubungan anak dengan orangtua gay atau lesbian dapat berbentuk negatif jika orangtua homofobia, karena pandangan ini kemungkinan akan disampaikan kepada anak mereka. Penting untuk dicatat, bahwa komunitas religius konservatif sering melihat perceraian itu sendiri secara negatif terlepas dari masalah dengan orientasi seksual. Dengan demikian, anak-anak di keluarga konservatif religius kemungkinan akan mengalami tekanan tambahan sebagai akibat perceraian orangtua. Perspektif religius, LGBT termasuk dosa besar karena bertentangan dengan norma agama, norma susila, bertentangan dengan Sunnatullah (God’s law/natural law) dan fitrah manusia (human nature). Perspektif budaya, orientasi seksual kaum gay atau lesbian karena mereka lebih tertarik dengan sesama jenis daripada lawan jenis. Kaum gay sering menggunakan sosial media untuk berkomunikasi dibandingkan kaum lesbian. Dari hasil observasi dan hasil wawancara yang sudah dilakukan penulis terhadap kaum gay dan kaum lesbian terlihat jelas bahwa kaum gay dan kaum lesbian merasa bangga dengan perilaku menyimpang mereka.

Keywords


kehidupan gay dan lesbian; psikologis; religius dan budaya.

Full Text:

PDF


Copyright (c) 2020 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER : COMMUNITY PSYCHOLOGY SEBUAH KONSTRIBUSI PSIKOLOGI MENUJU MASYARAKAT BERD

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.