Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Well-Being

Ursa Majorsy, Ade Irma Suryani, Elsya Tantri Mayangsari, Mia Aglifa, Nurul Qomariah

Abstract


Well-being merupakan perasaan emosi positif yang dirasakan oleh individu terkait dengan pemenuhan kebutuhan dan fungsi diri secara positif. Banyak faktor diketahui mempengaruhi munculnya well-being, diantaranya kepribadian, social support dan work-life balance. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana well-being terkait dengan kepribadian extraversion, social support dan work-life balance. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan analisis jalur terhadap 113 individu dewasa awal yang telah bekerja. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa model penelitian well-being ditinjau dari kepribadian extraversion dengan social support, dan work-life balance sebagai variabel mediator diterima (p= 0,063, p ≥ 0,05; chi-square= 3,459, GFI= 0,985, ≥ 0,900). Hal ini menunjukkan bahwa kepribadian extraversion, social support, serta work-life balance merupakan prediktor dari well-being, dimana well-being akan semakin tinggi dirasakan oleh individu dengan kepribadian extraversion apabila memperoleh social support dari orang lain. Sebaliknya, well-being pada individu dengan kepribadian extraversion akan berkurang apabila melalui work-life balance.

Keywords


Well-being; work-life balance; social support serta kepribadian extraversion

Full Text:

PDF


Copyright (c) 2018 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPER : COMMUNITY PSYCHOLOGY SEBUAH KONSTRIBUSI PSIKOLOGI MENUJU MASYARAKAT BERD

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.