Pengaruh Komposisi Kotoran Sapi Dan Cangkang Telur Serta Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Pupuk Organik Dan Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung

Zakaria Eka Saputra, Kacung Hariyono Hariyono

Abstract


Limbah pertanian merupakan suatu sisa kegiatan pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian dapat menjadi suatu masalah pencemaran apabila tidak diolah secara tepat. Pada penelitian ini dilakukan kajian terhadap limbah kotoran sapi dan cangkang telur diolah kembali menjadi pupuk organik yang jauh lebih ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan masing-masing faktor diulang sebanyak 3 kali. Faktor bahan organik (K) terdiri dari K1 (1 ton/ha kotoran sapi : 0 ton/ha cangkang telur); K2 (1 ton/ha kotoran sapi : 0,5 ton/ha cangkang telur); K3 (1 ton/ha kotoran sapi : 1 ton/ha cangkang telur). Faktor lama fermentasi (T) terdiri dari T1 (fermentasi selama 14 hari) dan T2 (fermentasi selama 21 hari). Pembuatan pupuk organik dilakukan dengan mencampurkan bahan sesuai perlakuan, lalu difermentasi selama 21 hari. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan 1 ton/ha kotoran sapi : 1 ton/ha cangkang telur (K3) memberikan hasil terbaik terhadap variabel C-organik sebesar 10,10 %; C/N rasio sebesar 11,47 %; dan pH sebesar 7,56.  Serta pada perlakuan lama fermentasi 14 hari (T1) memberikan hasil terbaik pada variabel C-organik sebesar 8,79 %. Berdasarkan penelitian perlakuan dosis 1 ton/ha kotoran sapi dan 1 ton/ha cangkang telur K3 dinyatakan sebagai perlakuan terbaik untuk parameter C-organik, C/N rasio, dan pH, serta mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif tanaman jagung pada parameter tinggi tanaman dan jumlah daun. Akan tetapi karakteristik pupuk organik belum memenuhi persyaratan teknis sebagai pupuk organik karena kadar C/N rasio dibawah 15-25.


Keywords


Limbah pertanian, Cangkang telur, Kotoran sapi, Pupuk organik

References


Ernawati, E. E., Novianti, A. R., & Yulianti, Y. B. (2019). Potensi Cangkang Telur Sebagai Pupuk Pada Tanaman Cabai Di Desa Sayang Kabupaten Jatinangor Engela. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ISSN 1410-5675 ; EISSN 2620-8431, 4(2), 129–132.

Fitria, A. D., Sudarto, & Djajadi. (2018). Keterkaitan Ketersediaan Unsur Hara Ca, Mg, dan Na dengan Produksi dan Mutu Tembakau Kemloko di kabupaten Temanggung Jawa Tengah. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya Lahan, 5(2), 857–866.

Hindersah, R., Handyman, Z., Indriani, F. N., Suryatmana, P., & Nurlaeny, N. (2018). Journal Of Degraded And Mining Lands Management Azotobacter population, soil nitrogen and groundnut growth in mercury-contaminated tailing inoculated with Azotobacter. J. Degrade. Min. Land Manage, 5(53), 2502–2458.

Kholis, N., Nusantoro, S., & Awaludin, A. (2019). Pembuatan Pupuk Organik Padat (POP) Berbasis Bahan Kotoran Ternak Dengan Memanfaatkan Bioaktivator Isi Rumen Sapi. Prosiding, 168–175.

Kurnia, V. C., Sumiyati, S., & Samudro, G. (2017). Pengaruh Kadar Air Terhadap Hasil Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Open Windrow. Jurnal Teknik Mesin, 6(2), 58.

Mirwan, M., Studi, P., & Lingkungan, T. (2004). Optimasi Pengomposan Sampah Kebun Dengan. 4(1), 61–66.

Neltriana, N. (2015). Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Ubi Jalar (Ipomea batatas L.). 54.

Nurjanah, Susanti, R., & Nazip, K. (2017). Pengaruh Pemberian Tepung Cangkang Telur Ayam (Gallus gallus domesticus) terhadap Pertumbuhan Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) dan Sumbangannya pada Pembelajaran Biologi SMA. Seminar Nasional Pendidikan IPA, 514–528.

Raiwani, R., Burhanuddin, & Darwati, H. (2016). Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Nyamplung (Calophyllum inophyllum L.) pada Tanah Ultisol. Hutan Lestari, 4(4), 596–604.

Ratna, D. A. P., Samudro, G., & Sumiyati, S. (2017). Pengaruh Kadar Air Terhadap Proses Pengomposan Sampah Organik Dengan Metode Takakura. Jurnal Teknik Mesin, 6(2), 63.

Rosinta, S. B., Anas, I., & Djuniwati, S. (2017). Pemanfaatan Jerami Sebagai Pupuk Organik untuk Meningkatkan Pertumbuhan dan Produksi Padi (Oryza sativa). Buletin Tanah Dan Lahan, 1(1), 100–108.

Ryan, A. A. (2012). Peranana Ekstrak Kulit Telur, Daun Gamal Dan Bonggol Pisang Sebagai Pupuk Organik Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Dan Populasi (Aphis craccivora) Pada Fase Vegetatif. Jurnal. Pertanian Univeritas Hasanuddin Makasar.

Tallo, M. L. L., & Sio, S. (2019). Pengaruh Lama Fermentasi terhadap Kualitas Pupuk Bokashi Padat Kotoran Sapi. Jas, 4(1), 12–14.

Tetelay, F. F. (2018). Penggunaan Pupuk Kandang (Kotoran Sapi) pada Semai Tanaman Kehutanan. Jurnal Makila, VII(1), 68–73.

Trivana, L., & Pradhana, A. Y. (2017). Optimalisasi Waktu Pengomposan dan Kualitas Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator PROMI dan Orgadec. Jurnal Sain Veteriner, 35(1), 136.

Yunita, L., Marsudi, E., & Kasimin, S. (2016). Pola Pemanfaatan Limbah Pertanian Untuk Usahatani Di Pidie Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 1(1), 369–375.




DOI: https://doi.org/10.32528/ipteks.v7i2.8239

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Kacung Hariyono Hariyono

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Alamat Redaksi:

Jl. Karimata No. 49 Sumbersari Jember (Gedung A Lantai 1 Universitas Muhammadiyah jember)

 

View My Stats