Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Ruas Jalan Akibat Akitvitas Pasar Dan Alternatif Solusinya (Studi Kasus Pasar Gedang - Ruas Jalan Raya Wates Wetan, Kabupaten Lumajang )

Abdul Majid, Rofi Budi Hamduwibawa, Totok Dwi Kuryanto

Abstract


Ruas Jalan Raya Wates Wetan adalah jalan penghubung antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Probolinggo, di sisi  ruas jalan ini terdapat Pasar Gedang dengan aktifitas yang tinggi mengakibatkan hambatan samping. Hambatan Samping yang tinggi mempengaruhi kemacetan lalu lintas.Penelitian dilakukan di ruas Jalan Raya Wates Wetan di depan pasar Gedang Lumajang sepanjang 200 meter yang mengalami kemacetan. Hasil penelitian diketahui derajat kejenuhan (DJ) ruas Jalan Raya Wates Wetan sebesar 0,77 dengan tingkat pelayanan D. Kecepatan rata-rata kendaraan sebesar 3,24 km/jam dari arah lumajang–probolinggo sedangkan dari arah probolinggo–lumajang sebesar 2,88 km/jam dengan hambatan samping sebesar 1965,9 kejadian/jam dengan kelas hambatan samping yang sangat tinggi (ST). Untuk kinerja ruas jalan raya wates wetan 5 tahun kedepan di tahun 2026 diperoleh derajat kejenuhan (DJ) sebesar sebesar 0,99 masuk tingkat pelayanan E. Terdapat berberapa solusi yang di tawarkan; pertama mengubah jalan alternatif/kolektor sekunder, yang posisinya bersebelahan dengan lokasi studi (Ruas Jalan Raya Wates Wetan) menjadi Jalan Arteri Primer; kedua membuat jalan Lintas/by-Pass Road yang baru; ketiga membuat jalan Tol sebagai jalan alternatif. Dari berberapa alternatif diatas di analisa dengan menggunakan metode smock, hasil menunjukkan; bahwa solusi terbaik adalah mengubah jalan jalan alternatif/kolektor sekunder menjadi Jalan Arteri Primer. Dengan pengubahan tersebut diperoleh derajat kejenuhan (DJ) jalan eksisting manjadi 0,34 dan derajat kejenuhan (DJ) Jalan Arteri Primer sebesar 0,36. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pelayanan untuk kedua jalan tersebut  berada pada kelas B, dengan Trip Assignment di Ruas Jalan Raya Wates Wetan sebesar 45,00% dan untuk jalan jalan alternatif/ kolektor sekunder menjadi Jalan Arteri Primer sebesar 55,00%.

Kata Kunci: Hambatan Samping, Kinerja jalan, Derajat Kejenuhan, Tingkat pelayanan, Alternatif Solusi, Trip Assignment


Full Text:

PDF

References


Bimantara, L. A. (2020). Analisa Pengaruh Pasar Tradisional Terhadap Kinerja Ruas. Mataram: Universitas Muhammadiyah Mataram.

Direktorat Jendral Bina Marga. (2014). Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI). Jakarta: PT. Bina Karya.

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. (2019). MODUL 1 Konsep Dasar Lalu lintas. Bandung: Pusat Pendidikan dan pelatihan jalan, perumahan permukiman dan pengembangan infrastuktur wilayah badan pengembangan sumber daya manusia kementrian pekerjaan umum dan perumajan rakyat.

Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (2017). Modul 3 Perencanaan Jaringan Jalan . BANDUNG: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Jalan, Perumahan, Pemukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

Kementian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. (2017). Perencanaan Jalan Tingkat Dasar, Modul 4 Perencanaan Geometrik Persimpangan Sebidang. Bandung: Tidak diterbitkan.

Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah. (2001). Ketentuan Teknik, Tata Cara Pembangunan Dan Pemeliharaan Jalan Tol.

Kusnandar, E. (2013). Its Untuk Jalan Antar Kota. Bandung: ADIKA CV (ANGGOTA IKAPI).

Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM : 96 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pelaksanaan. Jakarta: Tidak diterbitkan.

Peraturan Pemerintah Indonesia Tentang Jalan. (1985). Nomor 26.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Jalan Tol. (2005). Nomor 15.

Prasetyo, F. D. (2019). Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Tak Bersinyal Di Jalan Raya Lumajang-Probolinggo Desa Kebonan Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang. Jember: Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember.

Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan Dan Pemodean Transportasi. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Undang- Undang Republik Indonesia Tentang Jalan. (2004). Nomor 38.

Warpani, Ir. Suwardjoko. (1985). Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Brata Karya Aksara.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor