Analisis Dan Evaluasi Kapasitas Penampang Sungai Dengan Solusi Penanganannya Pada Sungai Bedadung Di Kabupaten Jember

Radis Alvin Ramadhan, Noor Salim, Pujo Priyono

Abstract


Daerah Aliran Sungai (DAS) Bedadung merupakan salah satu DAS terluas di Kabupaten Jember bahkan di Jawa Timur yang memiliki luas mencapai 499,5 km². Lokasi penelitian berada pada Sungai Bedadung Jember pada koordinat 8°08’27”S 113°44’03”E. Permasalahan banjir pada DAS Bedadung ini di analisis dengan memakai software HEC-RAS versi 6.1 yang digunakan untuk menganalisa debit banjir puncak, mengevaluasi kapasitas penampang sungai dan solusi penanganannya. Didapatkan 3 hasil dari penelitian yaitu yang pertama debit banjir puncak Sungai Bedadung Jember sebesar 401,02 m3/s dengan periode ulang 10 tahun. Kedua, hasil analisis kapasitas penampang Sungai Bedadung didapat beberapa titik yang mengalami luapan banjir yaitu pada River Sta 13, 12, 11, 10 dan 4. Banjir terparah terjadi pada Sta 11 dengan limpasan banjir di tebing kiri 0,74 meter dan tebing kanan 1,38 meter. Ketiga, solusi penanganan yaitu normalisasi tetapi penurunan muka air banjir tidak terlalu signifikan maka dilanjutkan dengan solusi penanganan selanjutnya yaitu penambahan tanggul setinggi 2 m dengan jagaan, lebar mercu 3 m dengan kemiringan 1 : 1. Sedangkan untuk penanganan tebing untuk mengurangi gerusan pada tebing ditambahkan bangunan krib sebanyak 25 buah dengan panjang krib 4 m dan jarak antar krib 6,4 m.

Kata kunci: DAS Bedadung, HEC-RAS, Debit Banjir, Normalisasi.

Full Text:

PDF

References


Anto, Wiji. (2019). “Analisis dan Evaluasi Kapasitas Penampang Sungai Jatiroto Dengan Menggunakan Program HEC – RAS 4.1”, Jember.

Jr, Ray K. Linsley, dkk. (1989). Hidrologi untuk Insinyur. Penerjemah Yandi Hermawan. Erlangga, Jakarta.

Kodoatie, J.R. dan Syarief, R. (2005). “Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu”. Andi Offset, Yogyakarta.

Kodoatie, Robert J. (2013). Rekayasa dan Manajemen Banjir Kota. Yogyakarta : Andi.

Kusuma, Agung Tejo. (2016). “Analisis dan Evaluasi Kapasitas Sungai Sampean Bondowoso Dengan Menggunakan Program HEC – RAS 4.1” , Jember.

Marta, J dan Adidarma, W. (1983). Mengenal Dasar–Dasar Hidrologi. Bandung: Nova.

N. Danapriatna, and R. Setiawan. (2005) Pengantar Statistika. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Rachmad Jayadi. (2000). Hidrologi I, Pengenalan Hidrologi, Diktat Kuliah, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Seyhan, Ersin. (1990). Dasar – Dasar Hidrologi. Edisi Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Singh, V.P. (1992). Elementary hydrology. Pearson College Division.

Soemarto, C.D. (1987). Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Soemarto, C.D. (1999). Hidrologi Teknik. Jakarta, Erlangga.

Soewarno. (1995). Hidrologi Aplikasi Metode Statistik Untuk Analisa Data. Bandung, Nova.

Sosrodarsono, S. dan K. Takeda. (1987). Hidrologi untuk Pengairan. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Sosrodarsono, S. dan Tominaga, M. (1994). Perbaikan dan Pengaturan Sungai. PT.Pradnya Paramita. Jakarta.

Sosrodarsono, S. dan Tominaga, M. (2009). Perbaikan dan Pengaturan Sungai. PT.Pradnya Paramita. Jakarta.

Sri Harto Br. (2000), Hidrologi Teori Masalah Penyelesaian, Nafiri Offset, Yogyakarta.

Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : ANDI Offset.

Triatmodjo, Bambang. (2008). Hidrologi Terapan. Beta Offset, Yogyakarta.

Wilson, E. M. (1972). Engineering Hydrology. Mc-Millan, London.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
slot gacor slot gacor hari ini slot gacor 2025 demo slot pg slot gacor slot gacor