Studi Perkuatan Struktur Jembatan Jarwo Jalan Mastrip Jember (Studi Kasus Pelebaran Jembatan)
Abstract
Penelitian Bertujuan untuk perencanaan pier jembatan jarwo di pertebal pada piernya, karena jembatan jarwo setelah melakuakan pelebaran jembatan. Tahapan perencanaan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi perkuatan struktur jembatan, pengumpulan data, data sekunder, data primer, perkuatan, metode jacketing, kapasitas jembatan, gambar detail, pembahasan dan kesimpulan . Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara dan Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Berdasarkan hasil perhitungan perkuatan pier jembatan didapatkan perbandingan dimensi jembatan dan pier sebelum perkuatan dan sesudah perkuatan, adapun hasilnya ditabelkan sebagai berikut: Jembatan exsisting b=8,6 h=- rencana b=11,50 h=- sedangkan pier exsisting b=3,0 h=15,8 rencana b=3,4 h=16,2. Perbesaran luas penampang pier setelah jembatan dilebarkan menjadi 1,0% setelah melakukan perhitung mencari diagram interaksi. Tulangan pier D16. Dari hasil perhitungan yang dilakukan, maka dimensi kolom pier jembatan menjadi lebih besar dari pada sebelumnya. Dimensi kolom yang semula berukuran 3,00 mm menjadi 3,40 mm setelah melakukan penambahan pada piernya. Dengan demikian kolom pier jembatan setelah melakukan penambahan, memiliki kemampuan dalam menerima beban lebih besar setelah mempertebal pier jembatannya.
Kata Kunci: beton, baja komposit, perkuatan, analisa beban kerja, analisa kekuatan pier, jacketing, SNI -1725-2016.Full Text:
PDFReferences
SNI -1725-2016, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Jembatan, Jakarta, Indonesia.
SNI 2833 – 2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa, Jakarta, Indonesia.
SNI 2833-2008, Perencanaan Jembatan Tahan Gempa, Jakarta, Indonesia.
RSNI T-02- 2005, Departemen Pekerjaan Umum, Standar Pembebanan Untuk Jembatan, Jakarta, Indonesia.
RSNI T-12– 2004, Departemen Pekerjaan Umum, Perencanaan Struktur Beton untuk Jembatan, Jakarta, Indonesia.
SNI 1729:2015, Badan Standarisasi Nasional, Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktura, Jakarta, Indonesia.
SNI 2847:2013, Badan Standarisasi Nasional, Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung, Jakarta, Indonesia.
SNI-03-1729-2015 Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural. Badan Standarisasi Nasional BSN. Jakarta
RSNI-T-03-2005 Perencanaan Struktur Baja untuk Jembatan. Badan Standarisasi Nasional BSN, Jakarta.
SNI 03-1725-1989, Tata Cara. Perencanaan Pembebanan Jembatan Jalan Raya, Jakarta, Indonesia.
Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, MSS7-CA, Dirjen Bina Marga, Dep PU Bina Program, 1992, Jakarta, Indonesia.
Dep. PU., Pedoman Perencanaan Pembebanan Jalan Raya SKBT - 1.3.28. t987 UDC: 624.O422624.21.
Dep. PU., Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang, Agus Iqbal Manu.
Harazaki, I., O. Atsushi, dan S. Suzuki. 2000. Bridge Engineering Handbook: Suspension Bridges. CRC Press. Boca Raton.
ICE manual of bridge engineering, Second Edition.
KP-03 Kriteria Perencanaan Bagian Saluran;
PT-03 Persyaratan Teknis Bagian Penyelidikan Geoteknik;
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 28/PRT/M/2015 Tentang Penetapan Garis Sempadan Sungai dan Danau.
Keputusan Presiden Republik Indonesia No.12 Tahun 2012 tentang penetapan Wilayah Sungai.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.