Rancang Bangun Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri Pengolahan Kedelai di Kaliwining Bedadung Kulon Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember (Design and Construction of a Soybean Processing Industrial Wastewater Treatment Plant in Kaliwining Bedadung Kulon, Rambi Puji District, Jember Regency)
Abstract
Penelitian rancang bangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang berada di Desa Kaliwining Bedadung Kulon, Kabupaten Jember bertujuan untuk menyaring dan membersihkan air yang tercemar limbah domestik dan limbah industri. Tahapan perencanaan yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi literatur, pengumpulan data, penelitian pendahuluan, pengolahan data, pembahasan dan kesimpulan. Data yang digunakan adalah data primer berupa kualitas air limbah, data produksi dan data lokasi. Dari perhitungan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan besar, yaitu pertama, besaran air bekas limbah pengolahan kedelai dari pengujian sampel limbah bekas pengolahan kedelai dilabolatorium, didapat bahwa limbah pengolahan kedelai melebihi ambang batas yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah. Kedua, dari hasil perhitungan dengan menggunakan metode storet parameter tersebut melebihi ambang batas dari baku mutu pada penggolongan kelas baku mutu air di PP No 82 Tahun 2001 kelas I dan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 115 Tahun 2003, maka sungai di Kaliwining dinyatakan tercemar oleh adanya pembuangan limbah cair hasil pengolahan kedelai yang tanpa adanya pengolahan limbah. Pada industry dengan kapasitas 110 kg/hari digunakan 1 unit bak ekualisasi panjang 0,5 m, lebar 1 m dengan kedalaman 1 m, 1 unit bak pengendapan awal panjang 0,3 m, lebar 1 m dengan kedalaman 1 m, 1 unit biofilter anaerob panjang 1,3 m lebar 0,5 m dengan kedalaman 0,5 m, 1 unit biofilter aerob yang dibagi menjadi 2 bagian : Ruang pertama : panjang 0,4 m lebar 0,5 m dengan kedalaman 0,2 m, Ruang kedua : panjang 0,5 m lebar 0,5 dengan kedalaman 0,2 m, 1 unit bak pengendapan akhir panjang 0,5 m lebar 0,5 m dengan kedalaman 0,5 m.
Keywords: Limbah cair industry kedelai, Baku Mutu Air Limbah Permen LH , Anaerob – aerob , Penelitian, Perencanaan.
Full Text:
PDFReferences
Suprapti,M. L. 2005. Pembuatan Tahu. Kanisius: Yogyakarta.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2013 Kota Jember. Perijinan Usaha Industri Tahu.
Rizki Wahistina 2014. Analisis Perbedaan Penurunan Kadar BOD dan COD pada Limbah Cair.
Kementrian Lingkungan Hidup 2006. Hasil Limbah Industri Tahu.
Kristanto, P. 2002. Ekologi Industri.
Siregar, Sakti A. 2005. Instalasi Pengolahan Air Limbah.
Herlambang, A, 2002, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu, Pusat Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkungan (BPPT) dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.
Sutrisno, T. Eni Suciastuti. 1991. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta: Bhineka Cipta.
Sadimin. 2007. Proses pembuatan tahu.
Hendrasarie dan Cahyarani. 2010. Kemampuan Self Purification ditinjau dari Parameter Organik Berdasarkan Model Matematis Kualitas Air.
Chapman, D (ed). 1996. Water Quality Assessments-A Guide to Use of Biota, Sediments and Water in Environmental Monitoring UNESCO/WHO/UNEP. Second Edition (Penilaian Kualitas Air panduan pemanfaatan biota, sedimen dan air dalam pemantauan lingkungan UNESCO/WHO.
Hefni Effendi. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisisus, Yogyakarta.
Herlambang, A., dkk., 2002, Teknologi Pengolahan Limbah Cair Industri,http://www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/BukuLimbahCairIndustri/BukuLimb ahCairIndustri.html.
Sasse Ludwig, 1998. Decentralised Wastewater Treatment in Developing Countries. Bremen Overseas Research and Development Association (BORDA), Germany (DEWATS Pengolahan Air Limbah Terdesentralisasi di Negara Berkembang . Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Luar Negeri Bremen (BORDA), Jerman.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.