Studi Tebal Minimum Pelat Beton Bertulang Terletak pada Lantai Pelat Atap Gedung Type Dua Lantai
Abstract
Perencanaan pelat beton bertulang harus memperhatikan dua kategori desain, yakni kekuatan dan kelayanan, serta memastikan ketebalan pelat minimum untuk menekan efek penyusutan dan deformasi material. Menghitung deformasi lendutan material jangka pendek, harus lebih kecil dari lendutan yang diijinkan oleh peraturan beton. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyederhanakan desain kategori kelayanan agar tebal plat beton memenuhi standar SNI 03-2847 2019, juga dari segi kekuatan agar men-dapatkan luas tulangan yang optimal dari bangunan Rumah Susun Yayasan Ponpes Nurul Chotib Al Qodiri Tipe Rembunai 2 Lantai. Analisa tebal pelat ukuran 130 mm pada bangunan dilakukan dan menunjukkan bahwa tebal tersebut belum memenuhi syarat lendutan sesuai perhitungan, apabila nilai αm terletak melebihi 0,2. Oleh kare-nanya dilakukan cek lendutan izin sesaat yang menghasilkan nilai 0,63 mm dimana lebih kecil dari perhitungan lendutan yang diijinkan akibat beban mati dan hidup yakni 16,67 mm. Sehingga perlu di uji studi kembali dengan menggunakan tebal plat 95 mm yang menghasilkan nilai lendutan sebesar 6,31 mm dimana mendekati lendutan ijin.
Kata kunci : Lendutan, Tulangan Minimum, dan Minimum Pelat.Full Text:
PDFReferences
Aghayere, Abi O., and Jason Vigil. n.d. 2024, Reinforced Concrete Design. in, Mercury Learning and Information Pp. 45–108.
Badan Standardisasi Nasional. 2019. Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung. SNI 2847-2019 (8):720..Jakarta
Committee, A. C. I. 2005. Building Code Requirements for Structural Concrete (ACI 318-05) and Commentary (ACI 318R-05). American Concrete Institute.
Ferguson, Phil M., Henry J. Cowan, and Budianto Sutanto. 1991. Dasar-Dasar Beton Bertulang: Versi SI. Erlangga.
Gideon, Kusuma. 1993. Dasar-Dasar Perencanaan Beton Bertulang Berdasarkan SKSNI T-15-1991-03.
Handayani, E. Y., Priyono, P., & Manggala, A. S. 2023. Studi Redesain Struktur Atas Dengan Dilatasi Dan Tanpa Dilatasi Terhadap Denah Gedung Tidak Beraturan Bentuk U (Studi Kasus: Gedung Asrama SMAN 2 Taruna Bhayangkara, Genteng, Banyuwangi). Jurnal Smart Teknologi, 4(3), 338-348.
Priyono, Pujo. 2020. Usulan Penyederhanaan Desain Tulangan Dan Analisis Kolom Beton Bertulang Pada Penampang Kondisi Kegagalan Tarik Disaat Tulangan Tekan Telah Leleh Sesuai SNI 2847: 2013. Jurnal Rekayasa Infrastruktur Hexagon 5(2):53–64.
Priyono, Pujo, dan Muhtar Muhtar. 2023. “Studi Pengaruh Lendutan Terhadap Beton Ringan Yang Tetap Terjaga Berat Penampang. Jurnal Smart Teknologi 5(1):136–43.
Regita, Putri Ajeng Pramesti. Priyono, Pujo dan Dewi, Ilanka Cahya. 2023. Optimasi Peningkatan Jumlah Lantai Rumah Susun Dengan Kondisi Yang Sudah Terbangun. Jurnal Smart Teknologi 4(6):794–800.
Salsabyla, Vitria. Priyono, Pujo. And Dewi, Ilanka Cahya. 2023. Studi Review Desain Gedung Bertingkat Tahan Gempa Dengan Memperhatikan Lokasi Jepitan Tiang Yang Panjang. Jurnal Smart Teknologi 4(5):590–96.
Sudarmoko, 1996. Perencanaan Dan Analisis Balok Beton Bertulang. Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Wang, Chu-Kia, and Charles G. Salmon. 1979. Reinforced Concrete Design. 3d ed. New York SE - ix, 918 pages : illustrations ; 24 cm.: T. Crowell.
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.