Pola Gerusan Lokal Akibat Sedimentasi pada Bendung Gerak Tipe Undersluice Pada Hilir Pintu Air

Abstract

Penggerusan pada saluran alami maupun buatan merupakan masalah yang sering terjadi. Feomena gerusan disebabkan oleh aliran air yang biasanya terjadi pada dasar Sungai serta terjadi akibat adanya energi aliran dan perubahan akibat bangunan manusia. Gerusan dapat dibedakan menjadi tiga tipe yaitu gerusan umum, gerusan terokalisir, dan gerusan lokal. Gerusan lokal dan terokalisir dapat terjadi dalam dua kondisi dimana gerusan tersebut terjadi akibat adanya gerusan air jernih (clear-water scour) dan geruan air tak jernih(live-bed scour), Clear-water scour terjadi akibat material dasar pada hulu bangunan dalam keadaan diam sedangkan live-bed scour proses gerusan yang dikarenakan adanya angkutan sedimen dari matrial dasar. Pembendungan aliran sungai dapat menyebabkan perbedaan ketinggian elevasi antara hulu dan hilir bendung, sehingga mengakibatkan adanya terjunan dan perubahan energi yang besar ketika air lewat mercu bendung, Pada penelitian ini digunakan bendung tipe undersluice dengan tiga variasi kemiringan pintu air yaitu R1 = 1/3, R2 = 1/2 dan R3 = 0. melalui 24 kali percobaan degan sedimen d40 dan d60 di Laboratorium Hidraulik. Aliran pola gerusan dan pendangkalan di hilir bendung tergantung pada debit aliran dan variasi kemiringan pintu air R semakin besar loncatan Hidraulik maka semakin besar nilai gerusan dan pendangkala. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai kedalaman gerusan (Ds), panjang gerusan (Ls), tinggi pendangkalan (Dt) dan panjang pendangkalan (Lt) yang dipengaruhi oleh tinggi muka air (H) dan diameter butiran (D40 dan D60).

Kata Kunci: Gerusan, Pintu air, Undersluice, Diameter butiran