Analisis Faktor Desain Servicescape Pada UKM Diff’s Reflexology

Duna Rizqa Aziza, Kristina Sisilia

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dibutuhkan Diff’s Reflexology dalam mendesain servicescape. Desain yang telah ada akan dikembangkan, sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan dan para konsumen merasa puas dan nyaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Confirmatory Factor Analysis (CFA). Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling dengan jenis purposive sampling, dengan jumlah 100 responden. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat enam faktor baru yang terbentuk, yaitu manusia/workforce dan kenyamanan, ambient condition, design dimension, simbol, tanda, dan social/relation. Faktor yang memiliki nilai kontribusi tertinggi yaitu manusia/workforce dan kenyamanan dengan presentase nilai kontribusi sebesar 26,979%. Faktor baru yang terbentuk diperlukan oleh Diff’s Reflexology untuk mendesain servicescape sehingga dapat menciptakan kenyamanan dan kepuasan bagi konsumen. Hal tersebut dapat membuat konsumen melakukan pembelian berulang. Kesimpulan pada penelitian ini adalah enam faktor baru yang terbentuk memiliki korelasi kuat dalam mendesain servicescape pada Diff’s Reflexology. Desain servicescape yang baik dapat membantu sebuah bisnis dalam meningkatkan kualitas layanan jasa yang tersedia.


Keywords


Servicescape, Confirmatory Factor Analysis (CFA), Reflexology

References


Anisa Martiah. (2017). Pengaruh Presepsi Konsumen Tentang Dimensi Servicescape (Ambient Condition, Spatial Layout And Functionality, Sign Symbol And Artifacts), Harga Dan Kinerja Karywan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada PT. Yamaha Lampung Sakti Motor Natar Lampung Selatan. Universitas Lampung.

Bitner, Marry. Jo., (1992). Servicescape: The Impact Of Physical Surrounding On Customer and Employees. Journal Of Marketing.

Bilson, Simamora. (2005). Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: Gramedia. Hightower, R. Jr., dan Shariat. M. (2009. Servicescape’s Hierarchical Factor Structure Model. Global Review and Economic Research, 20 (1) Spring; 375-398).

Hair, Jr et.al. (2010). Multivariate Data Analysis (7th). United States: Pearson.

Indrawati. (2015). Metode Penelitian Manajemen dan Bisnis Konvergensi Teknologi Komunikasi dan Informasi. Bandung: Aditama.

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. (2012). Manajemen Pemasaran, Edisi 12. Penerbit Erlangga.

Lovelock, and Wirzt. (2011). Service Marketing. People, Technology, Strategy 7th edition. New Jersey Pearson.

Lovelock, Wirtz. (2011). Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. INDEKS Kelompok Gramedia.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sumanto. (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS (Center of Akademic Publishing Service).

Santoso, Singgih. (2002). Statistik Multivariat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Santoso, Singgih. (2017). Menguasai Statistik Dengan SPSS 24. Jakarta: PT Alex. Media Komputindo.

Sarwono, Jonathan. (2013). Statistik Multivariat Aplikasi untuk Riset Skripsi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Zeithaml, V.A., M.J. Bitner, D.D. Gremler. (2013). Service Marketing: Integrating Customer Focus Across the Firm 6thed. Mc. Grawl-Hill. Boston.




DOI: https://doi.org/10.32528/jmbi.v6i2.4083

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats