Kualitas Kehidupan Kerja Dan Harga Diri Berbasis Organisasi Dengan Keterikatan Kerja Pns Pemerintah Kota Palangka Raya

Andik 0 Matulessy, Aprilina 0 0, Rr. Amanda Pasca Rini

Abstract


Keterikatan kerja merupakan kondisi pikiran yang positif dan memuaskan terkait dengan pekerjaan yang dicirikan adanya vigor, dedication dan absorption. Keterikatan kerja dapat dipengaruhi oleh kualitas kehidupan kerja sebagai faktor job resource dan harga diri berbasis organisasi sebagai faktor personal resource. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan kualitas kehidupan kerja dan keterikatan kerja. (2) hubungan harga diri berbasis organisasi dan keterikatan kerja. (3) hubungan kualitas kehidupan kerja melalui harga diri berbasis organisasi terhadap keterikatan kerja. Sampel dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja di instansi Pemerintah Kota Palangka Raya sebanyak 244 orang. Analisa data menggunakan teknik analisis jalur yang diolah dengan bantuan program SPSS versi 20. Hasil penelitian menunjukkan (1) kualitas kehidupan kerja secara langsung tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan kerja  dengan nilai nilai t hitung sebesar 1,311 dan signifikansi sebesar 0,191 (p > 0,05). (2) Harga diri berbasis organisasi secara langsung memiliki pengaruh sangat signifikan terhadap keterikatan kerja dengan nilai t hitung 9,616 dan signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,01). (3) Kualitas kehidupan kerja secara tidak langsung memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keterikatan kerja melalui harga diri berbasis organisasi dengan nilai pengaruh tidak langsung sebesar 0,332. Implikasi dari penelitian ini pemerintah kota Palangka Raya perlu mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan kerja sebagai sarana untuk menjaga harga diri berbasis organisasi agar pegawai tetap memiliki keterikatan terhadap pekerjaannya.


Keywords


Industri dan Organisasi

Full Text:

PDF

References


Bakker, A., & Demerouti, E. (2008). Towards a Model of Work Engagement. Career Development International. Vol. 13 No. 3, 2008, 209-223.

Bakker, A.B. (2011). An Evidence-Based Model of Work Engagement. Current Directions in Psychological Science, 20(4,) 265–269.

Davis, K., & Newstrom, J.W. (1996). Perilaku Dalam Organisasi Edisi Ketujuh. Jakarta : Erlangga.

Devin, H., & Farbod, D. (2016). Relationships Among Work Life, Mental Health Status And Organisation-Based Self- Esteem. Proceedings Of The Latvian Academy Of Sciences. Section B, Vol. 70 (2016), No. 6 (705), pp. 365–369.

Dwitasari, A.I., & Widyasari, S.D. (2015). Pengaruh perceived organizational support dan Organizational-based self esteem terhadap Work engagement. Jurnal Mediapsi, Volume 1 nomor 1, desember 2015, hal 40-50.

Fernandes,R.B., Martins, B.S., Caixeta, R.P., & Antonialli, L.M. (2017). Quality of Work Life: an evaluation of Walton model with analysis of structural equations. Espacios, Vol. 38 (No 03) Año 2017, Pág. 5

Gujral, H. K., & Jain, I. (2013). Determinants And Outcomes Of Employee Engagement: A Comparative Study In Information Technology (It) Sector. International Journal of Advanced Research in Management and Social Sciences Vol. 2 | No. 5 | May 2013, 207-220.

Hammer, L.B., & Zimmerman, K.L. (2011). Quality Of Work Life. APA Handbook of Industrial and Organizational Psychology, Vol 3: (pp 399-431)

Hariandja, M.T.E.. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta : Grasindo.

Hermawati, A., & Mas, N. (2016). Quality of work life dan Organizational Citizenship Behavior Sebuah Kajian Empiris. Malang : Badan Penerbitan Universitas Widyagama.

Irmawati, dan Wulandari, A.S. (2017). Pengaruh Quality Of Work Life, Self Determination Dan Job Performance Terhadap Work Engagement Karyawan. Daya Saing Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya. Vol. 19, No. 1, Juni 2017, 27-36.

Luthans, F. (2006), Perilaku Organisasi. Edisi Sepuluh, PT. Andi: Yogyakarta.

Reddy, L. M., & Reddy, M. P. (2010). Quality of work life of employees: emerging dimensions. Asian Journal Of Management Research, Online Open Access publishing platform for Management Research (pp 827- 839)

Pierce, J. L., dan Gardner, D. G. (2004). Self-Esteem Within the Work and Organizational Context: A Review of the Organization-Based Self-Esteem Literature. Journal of Management 2004 30(5), 591–622.

Pierce, J. L., Gardner, D. G., Cummings, L. L., & Dunham, R. B. (1989). Organizational-Based Self-Esteem: Construct Definition, Measurement, And Validation. Academy of Management Journal 1989, Vol. 32, No. 3, 622-648.

Riadi, M. (2017). Pengertian, Aspek, Komponen dan Faktor yang Mempengaruhi Harga Diri. Diambil tanggal 25 April 2018, dari https://www.kajianpustaka.com/2017/12/pengertian-aspek-komponen-dan-faktor-yang-mempengaruhi-harga-diri.html

Schaufeli, W. B., dan Bakker, A. B. (2010). Defining and measuring work engagement: Bringing clarity to the concept. In A.B. Bakker & M.P. Leiter (Eds), Work engagement: A handbook of essential theory and research (pp. 10–24). New York: Psychology Press.

Schaufeli, W.B., dan Bakker, A.B. (2004). Job demands, job resources, and their relationship with burnout and engagement: A multi-sample study”, Journal of Organizational Behavior.

Siswono, D. (2016). Pengaruh Employee Engagement Terhadap Kinerja Karyawan Di Rodex Travel Surabaya. Agora Vol. 4, No. 2, (2016), 458-466.

Tahir, R. (2012). Kualitas Kehidupan Kerja, Perilaku Kewargaan Organisasional, dan Keterikatan Karyawan. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis. Vol 3, No 2.

Walton, R. E. (1973). Quality of working life: what is it. Sloan Management Review. Vol. 15, n.1, 11-21.




DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v15i1.1697

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 Insight : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats