STUDI DESKRIPTIF MENGENAI PENDIDIKAN SEKS PADA ANAK USIA DINI DARI PERSPEKTIF PENDIDIK PAUD
Abstract
PAUD sangat diperlukan sebagai dasar pijakan untuk memulai aplikasi pendidikan seks
tersebut, sehingga urgensi ini tidak hanya datang dari para pakar pendidikan namun juga
berangkat dari kebutuhan yang dirasakan oleh pendidik PAUD sendiri.
Penelitian ini bertujuan mengetahui perspektif pendidik PAUD tentang
pendidikan seks anak usia dini dengan menggunakan rancangan kualitatif deskriptif.
Subyek penelitian adalah 5 orang guru PAUD di lingkungan Himpaudi Kabupaten
Jember.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan pendidik PAUD tentang
pendidikan seks usia dini berkisar pada pengenalan anatomi tubuh dan cara menjaga
kebersihannya. Pendidikan seks dianggap sangat penting untuk diberikan di usia dini agar
anak bisa menjaga dirinya, menjaga kesehatannya, mengetahui yang boleh dan tidak
boleh dilakukan terkait tubuh dan peran jenisnya. Namun dampak pemberian pendidikan
seks yang tidak utuh dan bersinergi dengan pihak orangtua akan menyebabkan anak
menjadi salah mengartikan yang diajarkan.
Media yang efektif dalam mengajarkan pendidikan seks pada anak usia dini
menurut pendidik PAUD adalah alat peraga, gambar dan praktek terutama bila terkait
keterampilan. Media cerita dan dongeng juga cukup efektif untuk mengajarkan situasisituasi
atau kejadian yang harus diantisipasi anak, termasuk nilai-nilai dan batas-batas
perilaku yang diterima secara normatif. Media film dan video masih dirasa kurang efektif
untuk anak usia dini, karena anak belum memahami pesan simbolis dari film yang
ditayangkan dan belum mampu berkonsentrasi dalam waktu yang lama untuk mengikuti
tayangan. Keterlibatan dan dukungan orangtua sangat diperlukan, agar ada
kesinambungan antara yang diajarkan di sekolah dengan yang diajarkan di rumah.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anastasia, S. (2013). Sodom Gomora Kejahatan Sexual Pada Anak. Jawa Pos.
Mei 2013.
Azza, A., Susilo,C., dan Hamid,MA.(2014). Pembelajaran reproduksi sehat pada remaja putri di pesantren tradisional. Proceeding Seminar Nasional
Membangun Strategi Kesehatan Reproduksi. 14 Juni 2014. Jember: Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.
Hariadi, S. S dkk. (2000). Anak Perempuan Korban Kekerasan Seksual.
Surabaya: Lutfansah Mediatema
Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Paramastri, I., Supriyati, dan Priyanto, A. (2006). “Prevensi Dini Terhadap
Kekerasan Seksual Pada Anak-Anak”. Laporan Penelitian. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Poerwandari, K., habsjah, A. (2006). Ngobrol Soal Tubuh Dan Seksualitas.
Jakarta: Program Kajian Wanita Program Pascasarjana Universitas
Indonesia.
Pusat Pelayanan Terpadu BP2KB Kabupaten Jember. (2011). Laporan
Pendampingan Korban Kekerasan pada Anak di kabupaten Jember
Tahun 2011. Jember : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana (BP2KB).
Risman, E.,Madani, H.A.,Maisura, Y. (2014). EnSexclopedia. Tanya jawab
Masalah Pubertas dan Seksualitas. Jakarta: Yayasan Kita dan Buah
Hati.
Rokhmah, D. (2014). Efektifitas media buku pop-up sebagai sarana edukatif anak dalam program ”protecting the children from sexual predators”. Proceeding Seminar Nasional Membangun Strategi Kesehatan Reproduksi. 14 Juni 2014. Jember: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember.
Suryani. (2012). Benarkah Faktor Gender Berperan dalam Pengungkapan
Kekerasan Sexual Anak ? Studi Meta Analisis. Jurnal Psikologi Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Volume 36 (1) : 55-72.
Suyanto, B, Hariadi S.S, Nugroho, P.A. (2000). Tindak Kekerasan Terhadap anak : Masalah dan Upaya Pemantauannya. Surabaya : Lutfansah Mediatama
DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v12i2.331
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 INSIGHT
View My Stats