STRATEGI COPING STRES PADA LANJUT USIA BERJENIS KELAMIN PEREMPUAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA JEMBER

Saila Dzirwati Rahmah, Erdi Istiaji, Dewi Rokhmah

Abstract


Penelitian Dortje pada Lansia yang tinggal di panti menunjukkan bahwa
86,7% Lansia merasa terbuang dan 80% Lansia mengalami stres psikososial. Survei
pendahuluan menyatakan bahwa Lansia perempuan lebih sering mengalami stres
dibandingkan laki-laki. Stres adalah kondisi dimana seseorang dalam kondisi sangat
tertekan. Coping stres pada Lansia merupakan segala usaha Lansia untuk mengatur
tuntutan lingkungan dan konflik yang muncul, mengurangi ketidaksesuaian atau
kesenjangan persepsi antara tuntutan situasi yang menekan dengan kemampuan
individu dalam memenuhi tuntutan tersebut.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi coping stres pada lanjut usia
berjenis kelamin perempuan di Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial Lanjut Usia
Jember. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lansia di UPT PSLU Jember sebagian
besar mengalami stres yang disebabkan oleh lingkungan sosial, lingkungan fisik, dan
stres karena keluarga. Lingkungan sosial yaitu teman menjadi faktor penyebab stres.
Penyebab stres yang berasal dari lingkungan fisik adalah sarana pra sarana yang tidak
sesuai dengan kondisi Lansia, serta stres bersumber dari keluarga yang tidak mau
menerima keberadaan sebagian besar Lansia. Informan utama lebih dominan
mengatasi stres menggunakan strategi coping stres bentuk emotional focused coping
daripada bentuk problem focused coping karena perempuan lebih mengutamakan
perasaan daripada logikanya.

References


Ardani, T.A., Rahayu, I.T., Sholichatun, Y. (2007). Psikologi klinis. Yogyakarta:Graha Ilmu.

Azizah, L. (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Badan Pusat Statistik. (2012). Indeks pembangunan manusia provinsi dan nasional. [internet] 27 Februari 2014. Available from: http://www.bps.go.id/.

Dortje, M. (2012). Faktor-faktor yang berhubungan dengan stres psikososial lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Ilomata Kota Gorontalo. Jurnal Ilmiah

Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Gorontalo. Vol. 05, No. 01.

Hurlock, E. (1980). Psikologi perkembangan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kartono, K. (2007). Psikologi wanita (Jilid 2 Mengenal wanita sebagai ibu dan nenek). Edisi 2. Bandung: CV. Mandar Maju.

Mangkunegara. (2002). Manajamen sumber daya manusia perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Otto, D. (2005). Self blame in rape victims. [internet] 5 Juli 2014. Available from: http://www.ibiblio.org/rcip/selfblameresearch.html.

Siagian, Z. (2012). Hubungan kualitas kehidupan bekerja dengan komitmen karyawan terhadap organisasi. Medan. Skripsi. Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Smet, B. (1994). Psikologi kesehatan. Jakarta: Penerbit Grasindo.

Wade, C & Tavris, C. (2007). Psikologi. Edisi II. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Wonoasih, S. (1999). Hubungan stresor psikososial dan dukungan sosial dengan depresi pada lanjut usia. Semarang. Skripsi. Bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.




DOI: https://doi.org/10.32528/ins.v10i2.298

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 INSIGHT



View My Stats