Kajian Yuridis tentang Kebijakan Indonesia Dalam Memperkuat Hak Berdaulat Wilayah Zona Ekonomi Eksklusif Di Kepulauan Natuna

Muhammad Fanny Chamdani, Himuyatul Hasanah

Abstract


In this discussion the authors take a case study of the Natuna Islands because Indonesia is one of the countries threatened with loss because Chinese vessels violate the Exclusive Economic Zone (EEZ) in the Natuna Islands, Riau Islands Province which is part of Indonesia. At first glance, the gas-rich waters seem to enter China's sovereignty. China's claims to Indonesia's Exclusive Economic Zone have no legal basis and are not recognized by UNCLOS. So in this case an adequate set of legislation is needed in order to maintain and empower it. Reviewing various laws and regulations such as Laws, Government Regulations, Presidential Decrees, etc. relating to the handling of national borders and borders in the Natuna Islands region.

 


Keywords


Zona EKonomi Eksklusif, UNCLOS, Kepulauan Natuna

Full Text:

PDF

References


Joenil Kahar, “Penyelesaian Batas Naritim NKRI” dalam Pikiran Rakyat Cyber Media, 3 Januari 2004, hlm.1

Metode penelitian hukum normatif relevan diterapkan pada pengkajian hukum yang mengandung problematika norma kabur, norma kosong maupun norma konflik. Lihat Diantha, I. M. P. (2016). Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum. Prenada Media. h. 12.

Putusan Permanen Court of Arbitrase Case No 2013-19, In the Matter of the South China Sea Arbitration, between The Republik of the Philippines and the People’s republic of China, 12 July 2016, hlm 85-166.

Soetamo, Andrie.2013. Pengaruh Konflik Laut Tiongkok Selatan Terhadap Batas Wilayah Laut RI. (Kemenko Polhukam : April tahun 2013). hlm 2.

Tim Wantimpre.2010.,Kajian Penataan Postur Pertahanan Keamanan Negara Menghadapi Eskalasi Keadaan di Kawasan Perbatasan RI dengan Laut Tiongkok Selatan. (Executive Summary). hlm 5.

Wiranto, Surya. 2016. Resolusi Konflik Menghadapi Sengketa Laut Tiongkok Selatan. (Leutika Prio : Yogyakarta). hlm 4

Undang-Undang Nomor.17 Tahun 1985 tentang Pengesahan dan Pengundangan Konvensi Hukum Laut PBB 1982

UU No 5 Tahun 1983 tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia

UU No 1 tahun 1973 tentang Landasa kontinen Indonesia

UU No 6 Tahun 1966 tentang Perairan Indonesia

UU No 37 Tahun 2008 tentang Koordinat Titik-titik Dasar Kepulauan Indonesia yang telah didepositkan ke Sekertaris Jenderal PBB

CNN Indonesia, diakses melalui https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200101183846-113-461661/tolak-protes-ri-china-klaim-kedaulatan-di-dekat-natuna?utm_source=facebook&utm_medium=oa&utm_content=cnnindonesia&utm_campaign=cmssocmed Pada tanggal 6 Januari pukul 05:44

Detiknews, diakses melalui https://news.detik.com/berita/d-4846276/china-klaim-natuna-ini-8-sikap-ri pada tanggal 5 Januari 2020, pukul 14:42 WIB

Detiknews, diakses melalui https://news.detik.com/berita/d-4846276/china-klaim-natuna-ini-8-sikap-ri pada tanggal 6 Januari 2020, pukul 05:34 WIB

Doc Direktorat Jendral Kelautan tentang titik koordinat batas wilayah ZEEI.




DOI: https://doi.org/10.32528/faj.v18i1.6526

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Fairness and Justice: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats