FAGOSITOSIS MENCIT TERINFEKSI TUBERKULOSIS SETELAH PERLAKUAN Phyllophorus sp. SEBAGAI IMUNOMODULATOR PHAGOCYTOSIS OF TUBERCULOSIS MICE AFTER Phyllophorus sp. TREATMENT AS IMMUNOMODULATOR

Erlix R. Purnama, Dwi Winarni

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kasar Phyllophorus sp terhadap aktivitas fagositosis mencit yang terinfeksi M. tuberculosis dan mengetahui fraksi yang berpotensi sebagai imunomodulator. Dua puluh empat ekor mencit jantan dimasukkan dalam 2 jenis kontrol yang diberi pelarut CMC 0,5% (KN), CMC 0,5% dengan infeksi bakteri (KP), dan 4 jenis perlakuan yaitu ekstrak kasar (EK), fraksi non-polar (FN), fraksi semi polar (FS), dan fraksi polar (FP). Selama 14 hari, hewan coba diberi ekstrak dan fraksinasi, kecuali KN dan KP, dengan dosis 0,0462 g berat kering teripang per hari. Hari ke-15 semua hewan perlakuan kecuali KN diinjeksi intraperitoneal M. tuberculosis 106 sel/ml. Pada hari ke-17 mencit dikorbankan dan dilakukan pengambilan cairan intraperitoneal untuk uji aktivitas fagositosis. Berdasarkan analisis statistik diketahui bahwa fraksi non polar menunjukkan aktivitas tertinggi untuk aktivitas fagositosi mencit yang terinfeksi oleh M. tuberculosis. Hal ini berarti bahwa senyawa triterpene yang terkandung pada fraksi non polar memiliki potensi yang terbaik sebagai imunomodulator dibandingkan dengan ekstrak dan fraksi-fraksi lain dari Phyllophorus sp.

Kata kunci: aktivitas fagositosis, Mycobacterium tuberculosis, Phyllophorus sp,  imunomodulator


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32528/bioma.v1i2.439

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 BIOMA