KELIMPAHAN KOLONI BAKTERI Vibrio sp. BERDASARKAN LOKASI BUDIDAYA TAMBAK UDANG DI KABUPATEN PIDIE

Zahratul Idami, Rizki Amelia Nasution

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan menghitung kelimpahan koloni bakteri Vibrio sp. dari air tambak udang dengan 5 lokasi yang berbeda di Kecamatan Simpang Kabupaten Pidie, Aceh. Penelitian ini menggunakan metode eksploratif dan pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Isolasi bakteri menggunakan media selektif TCBSA. Perhitungan kelimpahan koloni Vibrio sp. menggunakan metode Total Plate Count. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelimpahan bakteri Vibrio sp. di Kecamatan Kembang Tanjong untuk kelima kategori lokasi tambak tergolong aman (<104 cfu/ml) yaitu 6,2 x 102 – 2,6 x 103 cfu/ml. Berbeda halnya dengan tambak di Simpang Tiga yang masih dapat dikatakan aman hanya tambak K2T2 (2,9 x 103 cfu/ml), K4T2 (2,2 x 104 cfu/ml, K2T1; K5T; K5T2 (2,3 x 104 cfu/ml) karena kelimpahannya < 8,34 x 104 cfu/ml, sedangkan bakteri Vibrio lainnya sudah bersifat patogen (105 cfu/ml). Hasil pengukuran kualitas air tambak menunjukkan rata-rata nilai salinitas 10,67-30,33 ppt, suhu 27,9-33,8 oC, pH air 7,65-8,45, DO 5,35-8,42 dan kecerahan 20-55 cm. Tidak adanya hubungan korelasi yang signifikan dari kualitas air tambak terhadap kelimpahan koloni bakteri Vibrio sp.


Keywords


Koloni; Bakteri; Vibrio;Tambak

Full Text:

PDF

References


Apriliani, M., Sarjito, dan A. H. C., Haditomo. (2016). Keanekaragaman Agensia Penyebab Vibriosis pada Udang Vaname (Litopenaeus vanname) dan Sensitivitasnya terhadap Antibiotik. Journal of Aquaculture Management and Technology 5(1), 98-107.

Austin, B. (1988). Marine Microbiology. Cambridge University Press. England.

Badan Pusat Statistika. (2014). Pidie Dalam Angka; Pidie in Figure 2014. Badan Pusat Statistika Kabupaten Pidie, Aceh.

Bintari, N. W. D., Kawuri, R., dan A. A. G. R., Dalem (2016). Identifikasi Bakteri Vibrio Penyebab Vibriosis pada Larva Udang Galah (Macrobranchium (de Man)). Jurnal Biologi 20 (2), 53-63.

Campbell, Neil A., Reece Jane B., Mitchell, L., and Chain. (2011). Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.

Cappucino, J. G. and N., Sherman. (2011). Microbiology a Laboratory Manual Ed.9. Benjamin Cummings. San Francisco.

Chatterjee, S., and S. Haldar. (2012). Vibrio Related Diseases in Aquaculture and Development of Rapid and Accurate Identification Methods. J. Marine Sci Res Dev. 1-7.

Chau. N.T.T., Hieu, N.X., Thuan, L.T.N., Matsumoto, M., and I., Miyajima. (2011). Identification and Characterization of Actinomyces Antagonistic to Phatogenic Vibrio Spp. Isolated from Shrimp Culture Pond Sediments in Thua Thien Hue-Viet Nam. J. Fac. Agr. Kyushu Univ 56 (1), 15-22.

Felix, F., Nugroho, T. T., Silalahi, S., dan Y., Octavia. (2011). Skrining Bakteri Vibrio Sp. Asli Indonesia Sebagai Penyebab Penyakit Udang Berbasis Tehnik 16s ribosomal DNA. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 3 (2), 85-99.

Holt, J.G, Krieg, N.R., Sneath, P.H.A., Staley, J.T., and S.T., Williams. (1994). Bergey’s Manual of Determinative Bacteriology. Ninth Edition. Williams & Wilkins. Baltimore.

Ihsan, B., dan E. Retnaningrum. (2017). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Vibrio sp. pada kerang Kapah (Meretrix meretrix) di Kabupaten Trenggalek. Jurnal Harpodon Borneo 10 (1), 23-27.

Irianto, A. (2005). Patologi Ikan Teleostei. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Kharisma, A. dan A. Manan. (2012). Kelimpahan Bakteri Vibrio sp. pada air pembesaran udang vannamei (Litopenaeus vannamei) sebagai deteksi dini serangan penyakit vibriosis. J. Ilmiah Perikanan & Kelautan 4 (2), 129-134.

Kordi, K.M.G.H. (2010). Budidaya Udang Laut. Lily Publisher. Yogyakarta.

Lay, B. W. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Lightner, D.V. (1996). A Handbook of Shrimp Pathology and Diagnostic Procedures for Diseases of Culture Penaeid Shrimp. Sec. 4: Bacteria, Vibriosis-culture and Identification. The World Aquaculture Society. Baton Rouge, Lousiana.

Mancuso, M., Genovese, L., and G., Maricchiolo. (2015). Brown Spot Disease in Penaeus kerathurus Eggs and Larvae: A Case Report. Int. J. of Curr. Microbiology and Appl. Sci. 4 (10), 938-944.

Radji, M. (2011). Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan Kedokteran. Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Rahmanto S.P., Sarjito, D., dan Chilmawati. (2014). Karakterisasi dan Uji Postulat Koch Bakteri Genus Vibrio yang Berasal dari Media Kultur Massal Mikroalga. Journal of Aquaculture Management and Technology 3 (4), 230-237.

Raissy, M., Momtaz, H., Moumeni, M., Ansari, M., and E. Rahimi. (2011). Molecular Detection of Vibrio spp. in Lobster Hemolymph. African Journal of Microbiology Reasearch 5 (13), 1697-1700.

Ramesh, K., Natarajan, M., Sridhar, H., and S. Umamaheswari. (2014). Virulence Determination Among Vibrio harveyii Hatchery Isolated Through Haemolysis and Growth Constraint. Global Journal of Bio-Science and Biotechnology 3 (1), 109-114.

Sureshvarr, K., M. Jayakumar., and M. Prakash. (2011). Pretentious investigation of bacterial flora associated with fresh water prawn (Macrobrachium rosenbergii). Int. J. of Environ. Sci and Ecotechnology 1 (1), 45-53.

Tim Perikanan WWF-Indonesia. (2014). Better Management Practices: BMP Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon) Tambak Tradisional dan Semi Intensif. WWF-Indonesia. Jakarta.

Tran, L., Nunan, L., Redman, R.M., Mohney, L.L., Pantoja, C.R., Fitzsimmons, K., and D. V. Lightner. (2013). Determination of the Infectious Nature of the Agent of Acute Hepatopancreatic Necrosis Syndrome Affecting Peneid Shrimp. Diseases of Aquatic Organisms 105, 45-55.

Tyas, D.E., Widyorini, N., dan Solichin, A. (2018). Perbedaan jumlah bakteri dalam sedimen pada kawasan bermanggrove dan tidak bermangrove di Perairan Desa Bedono, Demak. Journal of Maquares 7 (2), 189-196.

Zafran dan Rosa. (1998). Pengendalian Vibrio harveyi Secara Biologis pada Larva Udang Windu (Penaeus monodon). Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 4 (1), 24-29.




DOI: https://doi.org/10.32528/bioma.v5i2.4012

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi