ANALISIS PENGGUNAAN BAHAN PENGEMAS PADA MANISAN KERING TERONG HIJAU (Solanum melongena L)

Rosiana Ulfa, Restiani Sih Harsanti, Mohammad Rifkhi Azis

Abstract


Perkembangan produk olahan pangan bersifat dinamis, berbagai cara dilakukan untuk dapat memperpanjang umur simpan dan mengurangi kerusakan produk pangan, salah satu adalah dengan melakukan pengemasan. Produk manisan terong merupakan salah satu upaya olahan alternatif dari terung hijau, untuk meningkatkan jumlah konsumsi dan pemanfaatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan pengemas plastik yang tepat untuk memperpanjang umur simpan dari manisan terung hijau. Hasil penelitian didapatkan setelah melakukan pembuatan manisan kering terung hijau yang diawali dengan tahap pencucian, penusukan, perendaman, pemasakan, pengeringan, pengemasan dan penyimpanan selama 7 hari. Kadar air manisan terung terbaik diketahui pada kemasan jenis plastik PE yaitu sebesar 33,8%. Sedangkan nilai ALT menunjukkan bahwa semakin rendah permeabilitas kadar air yang dimiliki oleh jenis bahan pengemas, maka semakin besar kemungkinan bagi mikroorganisme untuk tumbuh. Bahan pengemas jenis LDPE memiliki nilai ALT yang paling tinggi diantara PE, PET dan kombinasi LDPE. Hal ini diarenakan permeabilitasnya terhadap udara cukup tinggi.

Keywords


Pengemasan, Manisan Kering, Solanum melonga L

Full Text:

PDF

References


Atma Y. 2016. Angka Lempeng Total (ALT), Angka Paling Mungkin (APM) dan Total Kapang Khamir Sebagai Metode Analisis Sederhana Untuk Menentukan Standar Mikrobiologi Pangan Olahan Posdaya. Jurnal Teknologi 8(2):77-82.

Badan Standarisasi Nasional. (1998). Manisan Pala-SNI 01-4443-1998. Jakarta.

Johansyah A, Prihastanti E, Kusdiyantini. 2014. Pengaruh Plastik Pengemas Low Density Polyethylene (LDPE), High Density Polyethylene (HDPE) dan Polipropilen (PP) Terhadap Penundaan Kematangan Buah Tomat (Lycopersican esculentum. Mill). Buletin Anatomi dan Fisiologis. Vol 22(1):46-57.

Mujiarto I. 2005. Sifat dan Karakteristik Matertal Plastik dan Bahan Aditif. Traksi 3(2):65-73.

Nofriati D. 2013. Kajian Pengawetan Manisan Kering Buah Nanas (Ananas comosus L.Merr) Selama Masa Penyimpanan. Jurnal Agroindustri 3(2): 77-82.

Pratami N. 2012. Proses Produksi Manisan Basah Pare. Tugas Akhir. Program Studi Diploma III. Teknologi Hasil Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelah Maret. Surakarta.

Putri MKN, Gunawan I, Suarsa I. 2015. Aktivitas Antioksidan Antosianin Dalam Ekstrak Etanol Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) Dan Analisis Kadar Totalnya. Jurnal Kimia 9(2):243-251.

Renate D. 2009. Pengemasan Puree Cabe Merah. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian 14(1):80-89.

Santoso, H.B. (2016). Halaman Organik Minimalis - Sehat Dengan Menyulap Tanaman Sempit Rumah Jadi Tanaman Sayuran Organik. Lily Publisher. Yogyakarta.

Syarief.R. dan A. Syukri. (2016). Pengemasan Pangan. Universitas Terbuka. Tangerang.

Windyasari C, Wignyanto, Ikaputri W. 2012. Pengembangan Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi) Sebagai Manisan Kering Dengan Kajian Konsentrasi Perendaman Air Kapur (Ca(OH)2) dan Lama Waktu Pengeringan. Jurnal Industri 1(3):195-203.

Wulandari A, Waluyo S, Noviya D. 2013. Prediksi Umur Simpan Kerupuk Kemplang Dalam Kemasan Plastik Polipropilen Beberapa Ketebalan. Jurnal Teknik Pertanian Lampung 2(2):105-114.




DOI: https://doi.org/10.32528/bioma.v4i1.2650

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi