KEARIFAN LOKAL DALAM PEMBUATAN ANGKLUNG PAGLAK SEBAGAI SUMBER ETIKA LINGKUNGAN

Agus Prasetyo Utomo

Abstract


Pengelolaan alam dan lingkungan yang dilakukan oleh masyarakat adat telah berperan dalam kelestarian alam. Kearifan lokal yang mereka miliki dalam pemanfaatan sumber daya alam membuat ketersedian sumber daya alam tetap berkelanjutan. Angklung paglak merupakan alat musik tradisional masyarakat adat Using Kabupaten Banyuwangi yang terbuat dari bambu. Tahapan pembuatan angklung paglak adalah pemilihan batang bambu, penebangan, penjemuran, dan penyelarasan angklung. Kearifan lokal yang dimiliki masyarakat Using dalam pembuatan angklung paglak berupa kepercayaan, petuah (nilai), pengetahuan, praktek, tabu, dan norma. Kearifan lokal tersebut mempunyai kesesuaian dengan prinsip-prinsip etika lingkungan yaitu sikap hormat terhadap alam (respect for nature), prinsip tanggung jawab (moral responsibility for nature), solidaritas kosmis (cosmic solidarity), tidak merugikan atau mengancam makhluk hidup lain di alam (no harm), hidup sederhana dan selaras dengan alam, serta keadilan sehingga layak untuk dijadikan sebagai sumber etika lingkungan. Pembelajaran etika lingkungan dengan mengkaji budaya leluhur diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret kearifan dalam pengelolaan alam dan menjadi sarana melestarikan budaya lokal.

 

Kata kunci: pengetahuan lokal, konservasi bambu, sumber belajar, penebangan selektif


Full Text:

PDF


DOI: https://doi.org/10.32528/bioma.v3i2.1615

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Bioma : Jurnal Biologi dan Pembelajaran Biologi