FUNGSI STRUKTUR TEMATIK TUTURAN EMOTIF: KAJIAN PSIKOLINGUISTIK

Siti Umi Hanik

Abstract


Fungsi struktur tematik (selanjutnya FST) diawali dengan adanya kegiatan perencanaan produksi ujaran (selanjutnya PPU) yang terjadi antara penutur (selanjutnya Pn) dan penutur (selanjutnya Pn) ketika keduanya saling melakukan percakapan secara langsung dalam konteks tertentu. FSTdalam PPU terdiri atas tiga bagian, yaitu fungsi informasi lama dan baru, fungsi subjek dan predikat, dan fungsi kerangka dan sisipan.Penelitian ini berfokus pada (1) fungsi informasi lama dan informasi baru, (2) fungsi subjek dan predikat, dan (3) fungsi kerangka dan sisipan dalam fungsi struktur tematik tuturan emotifwacana proses mediasi perkara perceraianDi Pengadilan Agama Klas 1A Surabaya. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah rekaman percakapan suami (selanjutnya S), istri (selanjutnya I), dan mediator (selanjutnya M) yang mengandung tuturan emotif di ruang mediasi Pengadilan Agama Klas 1 ASurabaya. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode observasi, simak, sadap, dan catat. Penganalisisan data penelitian menggunakan metode padan pragmatis dan agih dengan teknik ganti, lesap, dan sisip.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) fungsi  informasi lama dan baru merujuk latar belakang topik, (2) fungsi subjek dan predikat teraktualisasi dalam kalimat aktif berbentuk emotif dan serta (3) fungsi kerangka dan sisipan berunsur frasa dengan orientasi Pn. Oleh karena itu, fungsi struktur tematik harus memahami konteks pertuturan.

Kata Kunci : tuturan emotif, informasi lama dan baru,  subjek dan predikat, kerangka dan sisipan




DOI: https://doi.org/10.32528/bb.v2i1.649

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 BELAJAR BAHASA



View My Stats

 

Address:Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia

Phone & Fax:(0331)336728 | 337957

Email:belajarbahasa@unmuhjember.ac.id