TOPONIMI KEWILAYAHAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG (Kajian Etnosemantik dan Budaya)

Tisa Maharani, Ari Nugrahani

Abstract


Penelitian ini merupakan dokumentasi etnolinguistik penamaan kewilayahan di Kabupaten Tulungagung. Nama-nama wilayah merupakan warisan kebudayaan dalam bentuk data kebahasaan yang mengemban pengetahuan lokal yang perlu diwariskan pada generasi-generasi berikutnya. Hal ini penting untuk dilakukan karena toponimi tidak hanya merupakan refleksi dari pemahaman masyarakat tentang lingkungan sekitarnya dan unsur kesejarahannya, tetapi juga menjadi bagian dari identitas kolektif masyarakat itu sendiri. Penelitian ini merupakan penelitian etnolinguistik dengan metode deskriptif kualitatif. Data penelitian menggunakan data sekunder arsip daerah dan data primer yang diperoleh dengan teknik simak libat cakap dan teknik catat. Penelitian ini memposisikan peneliti terlibat langsung dalam masyarakat sebagai human instrument. Pemaparan data dilakukan secara deskriptif dengan pendektan kontekstual sehingga implikasi-implikasi semantik yang terdapat dalam temuan dapat terdefinisikan dengan baik.

 

 


Keywords


toponimi, etnolinguistik, semantik, budaya, pengetahuan lokal

Full Text:

PDF

References


Daniel, Chandler. 2007. Semiotics (The Basics). 2nd (ed) Roudledge: London.

Duranti, Alessandro. 1997. Linguistic Anthropology. Cambridge: Cambridge University Press.

Foley, William A. 2001. Anthropological Linguistics. Massachusetts: Blackwell Publisher Inc.

Girigan, Oana Maria Poenaru. 2013. The Relationship between Linguistics and Language. Universitatu din Suceava. (online) http://www.diacronia.ro/ro/indexing/details/A17728/pdf. diakses 10 Mei 2017.

Helleland, Botolv. 2012. Place Names and Identities. (online) https://www.journals.uio.no/index.php/osla/article/viewFile/313/438. Diakses 15 Mei 2017.

Jati Kesuma, Tri Mastoyo. 2007. Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Yogyakarta: Carasvati boooks.

Jordan, Peter. 2012. Towards a comprehensive view at the endonym/exonym divide dalam Paul Woodman (Ed), The Great Toponymic Divide

Reflections on The Definition And Usage of Endonyms And Exonyms. Warszawa: Head Office of Geodesy and Cartography Główny Urząd Geodezji i Kartografii.

Kallasmaa, Marja. __________. Places, Names and Place Names. (online) http://www.eki.ee/km/place/pdf/KP1_14kallasmaa.pdf. diakses 12 Mei 2017.

Kontjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ritzer, George & Douglas J. Goodman. 2010.Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Saussure, Ferdinand. 1996. Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada university Press.

Spradley, James P. 1997. Metode Etnografi. Terjemahan Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Tichelaar, Tjeerd. 2002. Toponimy and Language. Frankfurt. (online) https://unstats.un.org/unsd/geoinfo/UNGEGN/docs/_data_ICAcourses/_HtmlModules/_Documents/D09/documents/D09-01_Tichelaar.pdf. Diakses 5 Februari 2017.

Verschueren, Jef. 1999. Understanding Pragmatics, in Bernard Comrie and graville Corbett (eds), Understanding Language Series, New York: Oford universiy press. Cetak.

Verhaar, J.W.M. 2006. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta. Gadjahmada University Press.




DOI: https://doi.org/10.32528/bb.v4i2.2563

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) BELAJAR BAHASA

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

View My Stats

 

Address:Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia

Phone & Fax:(0331)336728 | 337957

Email:belajarbahasa@unmuhjember.ac.id