Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP
<table cellpadding="2"><tbody align="top"><tr><td width="100px">Journal Title</td><td><strong>Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science)</strong></td></tr><tr><td>E-ISSN</td><td><a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1447575555" target="_blank"><span>2502-0455</span></a></td></tr><tr><td>DOI Prefix</td><td><strong>Prefix <a href="http://dx.doi.org/10.32528/agritrop">10.32528</a> </strong>by Crossref</td></tr><tr><td>Editor in Chief</td><td><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=Rs-MNHQAAAAJ&hl=id" target="_blank"><strong>Oktarina</strong></a></td></tr><tr><td>Publisher</td><td><a href="/" target="_blank"><strong>Universitas Muhammadiyah Jember</strong></a></td></tr><tr><td>Type of Review</td><td><strong>Blind Review</strong></td></tr><tr><td valign="top">Citation Analysis</td><td><strong></strong><strong><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=4thfsPwAAAAJ&hl=id" target="_blank">Google Scholar Profile</a><br /><br /></strong></td></tr></tbody></table><p>AGRITROP is a scientific publication of research results in agricultural sciences published by Universitaa Muhammadiyah Jember and managed by the Agrotechnology Study Program, Faculty of Agriculture, University of Muhammadiyah Jember. This agricultural journal is published regularly every semester or twice a year, namely in June and December.</p><div align="center"><hr align="center" noshade="noshade" size="2" width="100%" /></div><p>Agritrop the official journal of the Indonesian Society for Agronomy, publishes primary research papers, review articles, policy analyses, research notes and preliminary results in all areas of agronomy. Manuscripts could be written either in English or in Indonesia. Agritrop covers agronomy in a broad sense including plant production, genetic and plant breeding, plant physiology, plant ecology, plant biotechnology, seed science and technology, horticulture, and soil science.</p><div align="center"><hr align="center" noshade="noshade" size="2" width="100%" /></div><p>Please read these guidelines carefully. Authors who want to submit their manuscript to the editorial office of AGRITROP should be the writing guidelines. If the manuscript submitted is not appropriate with the guidelines or written in a different format, it will BE REJECTED by the editors before further review. The editors will only accept the manuscripts which meet the assigned format. </p><p><a href="/index.php/AGRITROP/user/register" target="_blank">Registration</a> and <a href="/index.php/AGRITROP/user/login" target="_blank">login</a> are required to submit items online and to check the status of current submissions. </p>en-US<p>Authors who publish in Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian agree to the following terms:</p><ol><li>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" target="_blank">Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License</a> that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.</li><li>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li><li>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See <a href="http://opcit.eprints.org/oacitation-biblio.html" target="_blank">The Effect of Open Access</a>).</li></ol><p> </p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license"><img style="border-width: 0;" src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License</a>.agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id (Ir. Oktarina, MP)Larassekararum@unmuhjember.ac.id (Laras Sekar Arum, M.Biotek)Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000OJS 2.4.8.5http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Kepadatan dan Keragaman Acari dan Collembola pada Budidaya Ubi Alabio (Dioscorea alata L.) di Rawa Lebak
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20954
Mesofauna seperti <em>Acari </em>dan <em>Collembola</em> memiliki peranan yang sangat penting di dalam tanah, yaitu sebagai organisme dekomposer bahan organik di dalam tanah. Oleh karena itu, mesofauna di dalam tanah dapat digunakan sebagai indikator kesuburan tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan populasi dan keragaman jenis fauna tanah <em>Acari </em>dan<em> Collembola</em> pada budidaya ubi Alabio di lahan rawa lebak. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi deskriptif. Faktor yang diteliti adalah kepadatan populasi fauna tanah <em>Acari </em>dan <em>Collembola </em> dan keragaman jenis fauna tanah <em>Acari </em>dan <em>Collembola</em>. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa genus <em>Acari</em> yang paling banyak ditemukan adalah <em>Diapterobates</em> sedangkan genus <em>Collembola </em>adalah <em>Acrocyrtus</em>. Nilai keragaman jenis Famili <em>Acari </em>paling tinggi yaitu Sarcoptiformes dan Famili<em> Collembola </em>adalah Isotomidae.Ronny Mulyawan, Nurlaila Nurlaila, Muhammad Adma Sabil, Hikma Ellya, Rila Rahma Apriani, Nukhak Nufita Sari, Bhakti Nur Ismuhajaroh, Andin Muhammad Abduh
Copyright (c) 2024 Ronny Mulyawan
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20954Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Uji Viabilitas dan Kemampuan Fungi Pelarut Fosfor pada Media Pembawa Dedak Padi selama Masa Penyimpanan
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20955
<div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="left"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p>Mutu pupuk hayati sangat ditentukan berdasarkan proses formulasi menggunakan bahan pembawa yang tepat dengan mikrob yang digunakan. Bahan pembawa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan salah satunya adalah dedak padi. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji potensi dedak padi sebagai bahan pembawa untuk menjaga viabilitas dan kemampuan fungi pelarut P selama masa penyimpanan. Tahapan dari penelitian ini terdiri dari persiapan bahan pembawa dedak padi, uji viabilitas fungi pelarut P pada bahan pembawa dedak padi dan pengujian kemampuan mikrob pelarut P selama masa penyimpanan. Dedak padi memiliki kadar air sebesar 9,1%, kadar abu 15,76%, kadar serat kasar 13,69%, kadar lemak 4,54%, kadar protein 8,29%, kadar karbohidrat 48,62%, kandungan karbon organik (C) 36,85%, Nitrogen (N) 1,82 %, C/N 20,2. Dedak padi memiliki potensi untuk menjaga viabilitas dan kemampuan dari fungi pelarut P. Bahan pembawa dedak padi mampu menjaga viabilitas fungi pelarut sampai minggu ke-12 dengan jumlah populasi akhir fungi pada media PDA sebesar log 6,55 (3,6 x 10<sup>6 </sup>CFU/g) dan populasi akhir fungi pada media Pikovskaya sebesar log 6,54 (3,53 x 10<sup>6 </sup>CFU/g). Kemampuan fungi dalam melarutkan P cenderung fluktuaktif pada minggu ke-3 (192,01 ppm) sampai dengan minggu ke-6 (123,247 ppm) dan cenderung stabil pada minggu ke-9 (173,04 ppm) sampai dengan minggu ke-12 (165,69 ppm).</p></td></tr></tbody></table></div>Desak Ketut Tristiana Sukmadewi, I Nengah Muliarta
Copyright (c) 2024 Desak Ketut Tristiana Sukmadewi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20955Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Pengaruh Mikoriza dan Vermikompos terhadap Laju Pertumbuhan Nilam (Pogostemon cablin, Benth) pada Inceptisol
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21983
<div><table cellspacing="0" cellpadding="0" align="left"><tbody><tr><td align="left" valign="top"><p>Produktivitas nilam (<em>Pogostemon cablin</em> Benth) sebagai salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dapat ditingkatkan dengan penggunaan pupuk hayati dan pupuk organik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh FMA dan pupuk organik terhadap kolonisasi FMA dan kadar hara tanaman nilam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) pola faktorial dengan dua faktor yang diuji dan tiga ulangan. Faktor pertama adalah FMA (tanpa FMA,<em> A. tuberculata</em> dan <em>Glomus sp</em>), sedangkan faktor kedua adalah dosis pupuk organik (0, 10, dan 20 t ha<sup>-1</sup>). Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>A. tu</em><em>b</em><em>erculata</em> memberikan pengaruh lebih tinggi terhadap kolpnisasi FMA, <em>Glomus </em>sp<em>.</em>memberikan pengaruh lebih besar terhadap kadar nitrogen (N) dan fosfor (P). Kedua spesies FMA tersebut memberikan pengaruh yang sama terhadap kadar kalium (K) tanaman. Peningkatan dosis pupuk organik menurunkan kolonisasi FMA namun meningkatkan kadar N, P, dan K tanaman. Kedua spesies FMA tersebut memberikan respon negatif terhadap tingginya dosis pupuk organik dalam mempengaruhi kolonisasi FMA. Aplikasi pupuk organik mengurangi pengaruh <em>A. tuberculata </em>terhadap kadar K tanaman, namun sebaliknya dengan <em>Glomus </em>sp. Hasil penelitian ini menunjukkan FMA dan pupuk organik, tanaman baik sebagai aplikasi tunggal maupun ganda, merupakan strategi untuk meningkatkan produktivitas tanaman nilam.</p></td></tr></tbody></table></div>Lastri Lastri, Zuraida Zuraida, Munawar Khalil, Erita Hayati, Fikrinda Fikrinda
Copyright (c) 2024 Lastri Lastri, Zuraida Zuraida, Munawar Khalil, Erita Hayati, Fikrinda Fikrinda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21983Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Respon Pertumbuhan Sawi Pakcoy (Brassica rapa L.) Var. Astri Terhadap Dosis Kompos Daun Lamtoro, Kulit Pisang dan Cangkang Telur
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21086
Penggunaan pupuk anorganik secara terus menerus menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan terganggunya mikroorganisme dalam tanah. Solusi untuk meninimalkan dampak dari pemakaian pupuk anorganik salah satunya yaitu penggunaan pupuk kompos dari campuran bahan organik seperti daun lamtoro, kulit pisang, dan cangkang telur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kompos daun lamtoro, kulit pisang, dan cangkang telur terhadap pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor dosis pupuk kompos daun lamtoro, kulit pisang, dan cangkang telur yaitu P1 (0 gram/ tanaman), P2 (20 gram/ tanaman), P3 (40 gram/ tanaman), P4 (60 gram/ tanaman), P5 (80 gram/ tanaman). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak lima kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis kompos berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot akar basah, bobot akar kering, bobot tajuk basah, bobot tajuk kering, bobot brangkasan basah, dan bobot brangkasan kering, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap total klorofil. Perlakuan dosis kompos 80 gram/ tanaman memberikan hasil terbaik dalam memacu komponen pertumbuhan dan hasil sawi pakcoy.Yosia Kristi, Nugraheni Widyawati
Copyright (c) 2024 Yosia Kristi, Nugraheni Widyawati
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21086Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Studi Keanekaragaman Collembola Pada Enam Jenis Tipe Lahan
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22235
<p>Collembola (<em>Springtail</em>) merupakan mikroarthopoda tanah yang ditemukan hampir pada semua ekosistem. Collembola memiliki peran penting di dalam ekosistem sebagai perombak bahan organik, pemakan jamur, bioindikator perubahan keadaan tanah, serta menjaga keseimbangan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini untuk mempelajari kelimpahan dan keanekaragaman Collembola pada tipe penggunaan lahan yang berbeda, serta kaitannya dengan faktor lingkungan. Collembola dikumpulkan dari enam tipe penggunaan lahan yang berbeda, yaitu hutan primer, hutan sekunder, semak belukar tua, semak belukar muda, hutan paska bakar dan hutan karet yang dilakukan pada bulan Agustus 2017. Collembola diekstraksi dari sampel tanah menggunakan modifikasi <em>Berlese Funnel Extractor.</em> Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 37 genus Collembola yang berasal dari 4 ordo dan 14 famili. Collembola yang ditemukan di seluruh area yang diamati, baik di tanah maupun di serasah memiliki kelimpahan dan keanekaragaman bervariasi, yaitu di tanah ditemukan 4 ordo, 9 famili, dan 12 genus dengan total rata-rata kelimpahan 603 individu m<sup>-2</sup>, <sup> </sup>sedangkan di serasah didapatkan 4 ordo, 11 famili dan 20 genus dengan total rata-rata 944 individu m<sup>-2</sup>. <em>Isotomiella </em>merupakan genus dengan angka kelimpahan tertinggi dibanding dengan genus yang lain. Berdasarkan hasil analisis korelasi, beberapa genus Collembola mempunyai hubungan positif dengan C/N rasio, C-organik, N-total dan kadar air.</p>Zaitun Ritaqwin, Vinny Pratiwi, Laily Mutmainnah
Copyright (c) 2024 Zaitun Ritaqwin, Vinny Pratiwi, Laily Mutmainnah
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22235Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Pada Berbagai Konsentrasi Nutrisi AB mix Secara Hidroponik Sistem Dutch Bucket
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22205
<p>Dalam teknologi hidroponik memiliki beberapa sistem seperti salah satunya sistem Dutch Bucket. Pemberian larutan AB mix pada tanaman selada akan mencukupi kebutuhan nutrisi yang lebih lengkap baik unsur makro maupun mikro. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui : 1. Interaksi antara konsentrasi AB Mix dengan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada, 2. Pengaruh konsentrasi AB Mix terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada, dan 3. Respon varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada. Percobaan ini dilakukan di Greenhouse di Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Rancangan Percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial, yaitu Faktor Pertama adalah konsentrasi AB mix (500 ppm, 1000 ppm, dan 1500 ppm) dan Faktor kedua adalah varietas tanaman selada (Longifolia, Crispa, Capitata). Hasil percobaan menunjukkan bahwa interaksi antara konsentrasi AB Mix dengan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada tidak berbeda nyata. Varietas Selada romaine (V 1) menunjukkan hasil pertumbuhan terbaik dengan menghasilkan tinggi tanaman, bobot basah, bobot kering, dan kandungan klorofil tertinggi dibandingkan dua varietas lainnya (varietas keriting merah dan varietas butterhead). Sedangkan Konsentrasi nutrisi AB mix 1000 ppm (P2) menunjukkan hasil pertumbuhan tanaman selada terbaik dengan parameter tinggi tanaman, jumlah daun dan kandungan klorofil tertinggi dibandingkan dua konsentrasi AB mix lainnya (500 ppm dan 1500 ppm).</p>Kacung Hariyono, Rivaldi Prakasa
Copyright (c) 2024 Kacung Hariyono; Rivaldi Prakasa
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22205Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Fortifikasi Media Tanam dengan Fermentasi Akar Bambu dan Kompos Kulit Kopi untuk Meningkatkan Pertumbuhan Pakcoi (Brassica rapa L.)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21930
Pakcoi (<em>Brassica rapa</em> L.) merupakan sayuran Indonesia dengan nilai ekonomi tinggi. Sampai saat ini, hasil pakcoi belum mengimbangi permintaan pasar disebabkan rendahnya produktivitas lahan. Fortifikasi media tanam bahan organik diharapkan dapat menjadi alternatif solusi. Tujuan penelitian ini adalah investigasi efek kombinasi kompos kulit kopi dan POC fermentasi akar bambu terhadap pertumbuhan pakcoi. Pengamatan karakter morfologi meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat kering, berat basah dan berat layak konsumsi pakcoi dan dianalisis dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Hasil pengamatan terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, menunjukkan hasil yang tidak signifikan diantara kedua faktor. Namun, pada pengamatan berat kering, berat segar, dan berat layak konsumsi menunjukkan kedua faktor menunjukkan interaksi yang signifikan. Kombinasi perlakuan terbaik adalah kompos kopi 50 g/tanaman dan fermentasi akar bambu dalam 6 mL/L air. Kedua faktor tersebut memperkaya tanah dengan menambahkan mineral esensial meliputi unsur makro N,P,K, dan C-Organik. Selanjutnya, fermentasi akar bambu terbukti memiliki bakteri PGPR yaitu <em>Bacillus</em> sp. dan <em>Pseudomonas</em> sp. yang menstimulasi pertumbuhan tanaman. Hasil riset ini dapat menjadi salah satu rujukan dalam aplikasi pertanian berkelanjutan.Kuswati Kuswati, Kusnul R Sa’diyah, Imam Mudakir, Pujiastuti Pujiastuti
Copyright (c) 2024 Kuswati Kuswati, Kusnul R Sa’diyah, Imam Mudakir, Pujiastuti Pujiastuti
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21930Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Respon Pertumbuhan dan Hasil Pakcoi (Brassica rapa subsp. chinensis L.) dengan Aplikasi Pupuk Organik Bekas Maggot (Kasgot)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22165
<p>Pakcoi (<em>Brassica rapa</em> subsp. <em>chinensis</em> (L.)) merupakan salah satu jenis sawi yang digemari oleh masyarakat sehingga bernilai ekonomi tinggi. Pemupukan diperlukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pakcoi sehingga diharapkan produktivitas pakcoi meningkat. Salah satu pupuk yang dapat digunakan yaitu pupuk bekas maggot atau kasgot. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) satu faktor dengan tiga ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah perbedaan dosis pupuk kasgot dengan lima taraf yaitu M0= tanpa pupuk, M3= kasgot 10 ton/ha, M2= kasgot 20 ton/ha, M3= kasgot 30 ton/ha, dan M4= kasgot 40 ton/ha. Hasil penelitian memberikan informasi bahwa pemberian pupuk kasgot berpengaruh terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang semu, bobot segar tajuk, luas daun, bobot segar akar, dan produktivitas. Dosis pupuk kasgot yang paling optimal untuk pertumbuhan pakcoi yaitu dosis 30 ton/ha</p><div id="gtx-trans" style="position: absolute; left: 280px; top: 88px;"> </div>Laila Adiningrum, Dody Kastono, Elly Syafriani
Copyright (c) 2024 Laila Adiningrum, Dody Kastono, Elly Syafriani
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22165Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Pengaruh Perendaman Benih dengan Penambahan PGPR Asal Akar Bambu terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Cabai Rawit (Capsicum frustescens)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20081
<p>Cabai rawit <em>(Capsicum frutescens) </em>merupakan salah satu tanaman hortikultura yang terus mengalami peningkatan permintaan baik pada skala rumah tangga maupun industri. Seiring dengan peningkatan jumlah konsumsi tersebut, produksi cabai rawit yng berkualitas juga harus ditingkatkan. Untuk mengoptimalkan produksi cabai rawit, para petani juga membutuhkan benih yang bermutu. Salah satu teknik peningkatan mutu benih yang ditawarkan sebelum benih ditanam adalah dengan cara perendaman benih dengan penambahan PGPR <em>(Plant Growth Promoting Rhizobacteria). </em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perendaman benih cabai rawit dengan penambahan PGPR terhadap viabilitas dan vigor benih. Penelitian dilakukan dengan mengunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri atas 5 perlakuan dan 3 ulangan disetiap perlakuanya. Faktor yang diteliti yaitu lama perendaman benih dengan penambahan PGPR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama perendaman benih cabai rawit pada larutan PGPR asal akar bambu berpengaruh sangat nyata terhadap keserempakan tumbuh, daya kecambah, kecepatan tumbuh dan vigor benih cabai rawit. Perlakuan perendaman terbaik dijumpai pada perlakukan P<sub>2</sub> yaitu perendaman selama 5 jam</p>Agustinur Agustinur, Zahriatul Aini, Jasmi Jasmi, Dewi Junita, Vina Maulidia
Copyright (c) 2024 Agustinur Agustinur
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/20081Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Induksi Tunas Anggrek Dendrobium discolor dengan Penambahan Konsentrasi 2,4-D secara In vitro
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21095
Dendrobium discolor merupakan salah satu anggrek yang memiliki keunikan pada bentuk dan warna bunganya. Bunga yang melengkung ke arah dalam dengan warna kuning keemasan membuat anggrek ini semakin diminati. Kemampuan regenerasi anggrek secara umum sangat lambat jika dibiarkan pada kondisi alamiahnya. Propagasi melalui induksi tunas secara in vitro merupakan usaha perbanyakan yang paling tepat untuk memperbanyak anggrek ini. Penggunaan ZPT 2,4-D mampu menginduksi tunas dengan berperan pada pembelahan sel eksplan D. discolor. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh beberapa konsentrasi ZPT 2,4-D dan menemukan konsentrasi terbaik dalam menginduksi tunas anggrek D. discolor secara in vitro. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan beberapa konsentrasi 2,4-D: A (1 mg/L), B (2 mg/L), C (3 mg/L), dan D (4 mg/L). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua perlakuan penambahan 2,4-D dapat memberikan persentase eksplan hidup sebesar 100%. Waktu muncul tunas tercepat ditunjukkan oleh perlakuan 4 mg/L. Propagasi melalui induksi tunas secara in vitro dengan penambahan ZPT 2,4-D sebanyak 4 mg/L merupakan protokol perbanyakan yang optimum untuk anggrek D. discolor.Iga Permata Hany, Zozy Aneloi Noli, M. Idris
Copyright (c) 2024 Zozy Aneloi Noli
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/21095Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Pengaruh Pemberian PGPR dan Fobio Terhadap Pertumbuhan Caisim (Brassica juncea L.)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/18800
<p>Caisim (<em>Brassica juncea</em> L.) merupakan sayuran subtropis, namun memiliki daya adaptasi yang baik terhadap iklim tropis. Untuk meningkatkan hasil produksi diperlukan pupuk hayati yang mampu menyediakan unsur hara didalam tanah, salah satunya diperlukan adanya PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh pemberian PGPR dan Fobio pada budidaya caisim, serta mengetahui pengaruh kedua PGPR tersebut. Penelitian menggunakan metode Rancang Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah kontrol dengan tidak diberikan apapun pada media tanam. Faktor kedua adalah pemberian PGPR pada media tanam yang diaplikasikan dengan jarak 3 hari dalam satu minggu. Faktor ketiga adalah pemberian Biopestisida Fobio pada media tanam yang diaplikasikan dengan jarak 3 hari dalam satu minggu. Perlakuan yang diberikan yaitu menggunakan PGPR dan Biopestisida Fobio dengan konsentrasi yang diberikan masing-masing perlakuan sebanyak 10 ml/liter, yang diaplikasikan sebanyak 2 kali. Hasil yang didapatkan untuk tinggi tanaman pemberian Biopestisida Fobio memiliki nilai rata-rata tertinggi, sedangkan jumlah daun pemberian PGPR memiliki nilai rerata tertinggi.</p>Nita Nur Laila, Fadila Suryandika, Sri Wiyatiningsih, Maya Stolastika Boleng
Copyright (c) 2024 Nita Nur Laila, Sri Wiyatiningsih
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/18800Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Evaluasi Karakter Kualitas Fisiologis Benih Hanjeli (Coix lacryma-jobi L.) pada Beberapa Kondisi Kapasitas Lapang
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22170
Hanjeli (<em>Coix lacryma-jobi</em> L.) merupakan tanaman pangan alternatif fungsional karena mengandung protein, lemak dan kalsium yang lebih tinggi dibanding tanaman pangan padi dan jagung. Tanaman hanjeli diharapkan dapat dikembangkan ke daerah marginal, semisal daerah lahan kering dan beriklim kering. Namun usaha ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kultivar, kualitas benih, dan teknologi produksi tanaman. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi karakter fisiologi benih seperti daya tumbuh dan vigor benih hanjeli kultivar lokal Watani Wado pada beberapa taraf cekaman. Percobaan dilaksanakan di Rumah Plastik Bale Tatanen Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran pada bulan Januari-April 2023. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin 4x4 dengan empat perlakuan cekaman kekeringan menggunakan 4 taraf kapasitas lapang. Perlakuan itu terdiri dari (A) 100% KL, (B) 85% KL, (C) 65% KL, dan (D) 35% KL. Hasil analisis keragaman menggunakan uji F taraf 5% menunjukan terjadi perbedaan antar perlakuan pada semua karakter vigor benih. Adapun hasil uji lanjut menggunakan uji LSD taraf 5% pada penelitian ini menunjukkan bahwa tanaman hanjeli masih mempunyai nilai daya tumbuh, indeks vigor, panjang akar, dan panjang tunas yang baik hingga tingkat cekaman kekeringan 65% KL. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa karakter fisiologis benih seperti daya tumbuh, indeks vigor serta panjang tunas dan akar bisa dijadikan acuan untuk mengetahui periode kritis hanjeli pada kondisi kekeringan.Muhamad Kadapi, Dwinita Aulia Juniyanti, Tati Nurmala
Copyright (c) 2024 muhamad kadapi, Dwinita Aulia Juniyanti, Tati Nurmala
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/22170Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Hutan (Piper aduncum L.) dengan Penambahan Surfaktan Dietanolamida Terhadap Mortalitas Hama Plutella xylostella pada Tanaman Sawi Putih (Brassica pekinensis L.)
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/23412
Plutella xylostella merupakan hama utama yang menyerang tanaman sawi putih. Serangan di lapangan dapat menimbulkan kerugian mencapai 50-100%. Penggunaan pestisida kimia secara intensif masih dilakukan oleh petani, sehingga dapat menyebabkan efek negatif bagi lingkungan dan manusia. Perlunya pengendalian yang ramah lingkungan salah satunya dengan menggunakan pestisida nabati. Penggunaan daun sirih hutan (Piper aduncum L.) sebagai pestisida nabati mampu menekan populasi P. xylostella di lapang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan pestisida nabati sirih hutan (Piper aduncum L.) dalam menekan populasi P. xylostella pada tanaman sawi putih. Penelitian dilakukan secara Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan yang terdiri dari: A= 0%, B= 2,5%, C= 3%, D= 3,5%, E= 4%, dan F= 4,5%. Setiap perlakuan konsentrasi sirih hutan diberikan senyawa surfaktan dietanolamida (DEA) sebesar 0,2%. Penelitian diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi ekstrak daun sirih hutan dengan konsentrasi 4,5% ditambah surfaktan dietanolamida 0,2% mampu menyebabkan mortalitas P. xylostella sebesar 67,5%. Hal tersebut disebabkan bahwa Piper anducum mengandung senyawa aktif piperimida yang berisfat racun yang menyerang pada sistem saraf dan dapat mengakibatkan knockdown serta kematian serangga dengan cepat. Nilai LC50 dari ekstrak daun sirih hutan dalam membunuh P. xylostella sebesar 2,85%. Nilai LT50 dalam waktu 9,8 hari yakni pada konsentrasi 3,5% mampu membunuh 50% P. xylostella. Aplikasi ekstrak daun sirih dengan konsentrasi konsentrasi 4% efektif dalam menekan mortalitas larva P. xylostella.Siska Anggraini Sofyana, Nanang Tri Haryadi
Copyright (c) 2024 Siska Anggraini Sofyana, Nanang Tri Haryadi
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/23412Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000Peningkatan Ketahanan Bawang Merah Terhadap Penyakit Moler dengan Aplikasi Kultur Filtrat Trichoderma
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/18559
Penyakit moler merupakan penyakit utama pada bawang merah yang telah ditemukan di semua sentra produksi bawang merah dengan intensitas serangan mencapai 30%. Vaksinasi tanaman bawang merah dengan kultur filtrat Trichoderma memberikan harapan dalam pengendalian penyakit moler. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi konsentrasi kultur filtrat Trichoderma terbaik dalam meningkatkan ketahanan bawang merah terhadap penyakit moler. Penelitian disusun dalam RAL faktor tunggal konsentrasi kultur filtrat Trichoderma: 0, 10, 25, 50, 75, dan 100 ppm. Tahapan penelitian adalah isolasi dan karakterisasi Fusarium dan Trichoderma, produksi kultur filtrat Trichoderma, perlakuan kultur filtrat Trichoderma, penanaman, dan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan kultur filtrat Trichoderma memberikan pengaruh yang sama pada variabel pertumbuhan bawang merah dan variabel penyakit. Namun, perlakuan konsentrasi kultur filtrat 75 ppm cenderung menghambat intensitas serangan paling besar dan paling baik dalam memacu pembentukan senyawa asam salisilat pada tanaman bawang merah.Tunjung Pamekas, Catur Herison, Puput Herlinda
Copyright (c) 2024 Tunjung Pamekas, Catur Herison, Puput Herlinda
https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/AGRITROP/article/view/18559Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000