Aplikasi Pupuk Hayati (Biofertilizer) Dan Pupuk ZA Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.)
Abstract
Buncis menjadi salah satu jenis sayuran yang sering dikonsumsi masyarakat Indonesia. Umumnya buncis dikonsumsi dalam bentuk polong segar, biji kering, kecambah, maupun daun mudanya. Tahun 2016 terjadi penurunan dari 26.076 ton menjadi 25.084 ton dan pada tahun 2018 naik menjadi 25.965 ton. Penurunan produksi buncis disebabkan oleh buruknya kondisi lahan akibat penggunaan pupuk anorganik secara massif. Kombinasi pemberian pupuk anorganik dan pupuk hayati dinilai mampu mendukung tingkat produktivitas tanaman Buncis. Penelitian ini dilakukan secara faktorial dengan pola dasar RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan dua perlakuan dan tiga ulangan. Faktor utama yaitu konsentrasi pupuk hayati dan dosis pupuk ZA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Panjang akar buncis terbaik pada perlakuan B2Z1 (Bioboost 40ml/l dan ZA 7,5 g/tan) dan volume akar buncis terbaik pada perlakuan B1Z2 (Bioboost 20 ml/l dan ZA 15 g/tan), (2) Konsentrasi pupuk hayati Bioboost (B) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman dan (3) Dosis pupuk ZA (Z) menunjukkan hasil berbeda tidak nyata pada semua variabel pengamatan, kecuali pada variabel panjang akar dan volume akar tanaman.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amin, Muhamad Nasikhun, 2014, Sukses bertani buncis: sayuran obat kaya manfaat, Garudhawaca,
Badan Pusat Satistik, 2018, Produksi Tanaman Hortikultura 2016-2018, Diterbitkan 29 Juni 2019,
Dahlan, F,H dan Khairudin, 2007, Pengaruh Penggunaan Pemberian Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Jagung, Jurnal Agribisnis, Juni 2007, Vol, 3 No, 1, Jakarta,
Dey R.K.K.P., Pal K. K., Bhatt D. M., dan Chauhan S. M., 2004, Growth promotion and yield enhancement of peanut (Arachis hypogaea L,) by application of plant growth-promoting rhizobacteria, Microbiological research, 159(4), 371-394,
Djuariah, D., Rosliani, R., Kurniawan, H., dan Lukman, L., 2016, Seleksi dan Adaptasi Empat Calon Varietas Unggul Buncis Tegak untuk Dataran Medium ( Selection and Adaptation of Four Variety Candidates Superior Bush Bean Varieties for Medium Land ). J. Hort, 26(1), 49–58.
FAO. 2012. Maize Balance Sheet. http//sulfur.fao.org/site/616/Desktop Default.t,aspx
Gardner. F. P. R. B. Pearce dan R. I. Mitchell, 1999, Fisiologi Tanaman Budidaya, Universias Indonesia Press, Jakarta.
Husen, E., 2009, Telaah efektivitas pupuk hayati komersial dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman, Balai penelitian tanah, Bogor. Hal, 105-117.
Karim, A., 2005, Pemupukan berimbang Pada Tanaman Pangan : khususnya padisawah.http://www.puslittan.bogor.net/addmin/downloads/Karimmakalah.pdf.
Kusumiyati, Sutari, W., dan Raniska, N., 2015, Growth , yield , and quality response of snap beans to the doses of compost and harvest interval on Inceptisols Jatinangor, Jurnal Kultivasi, 14(2), 92–98.
Manuhuttu, A. P., Rehatta, H., dan Kailola, J. J., 2018, Pengaruh Konsentrasi Pupuk Hayati Bioboost Terhadap Peningkatan Produksi Tanaman Selada (Lactuca sativa. L). Agrologia, 3(1). https://doi.org/10.30598/a.v3i1.256
Patten, C. L., dan Glick, B. R., 2002, Role of Pseudomonas putida indoleacetic acid in development of the host plant root system, Applied and environmental microbiology, 68(8), 3795-3801.
Permentan No. 70/2011 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenahan Tanah.
Piras, T. R. J., Situmeang, Y. P., dan Sudewa, K. A., 2018, Penggunaan pupuk kompos dan bioboost dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Gema Agro, 23(2), 151–156.
Putrasamedja, S., 1992, Adaptasi berbagai macam kacang buncis tipe tegak (Phaseolus vulgaris L.) di dataran rendah, Bul. Penel. Hort, 22(2), 5-9.
Rahmah, N., Wijaya, M., dan Patang, P., 2018, Rekayasa Media Tanam Terhadap Pertumbuhan, Kelangsungan Hidup dan Produksi Sayuran, Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 1(1), 69-75.
Rihana, S., Suwasono Heddy, Y. B., Dawam, M., 2013, Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L,) pada Berbabagai Dosis Pupuk Kotoran Kambing dan Konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh Dekamon. Produksi Tanaman, 1(4) : 369-377,
Rosadi A., Husni, 2015, Kebijakan Pemupukan Berimbang untuk Meningkatkan Ketersediaan Pangan Nasional, Pangan, 24 (1) : 1-14.
Sudibyo, M., P. Prastowo, M. Nugrahalia, Idramsa dan Aryeni, 2008, Pemanfaatan limbah padat sapi sebagai bahan dasar bokashi untuk pupuk tanaman hortikultura. Laporan Penelitian. Universitas Negeri Medan.
Sutejo M. M., 1992, Pupuk dan Cara Pemupukan, Jakarta : Rineka Cipta
Syukri, dan Eru, B., 2016, Efisiensi Pemupukan NPK Yang Dikombinasikan Dengan Bioboost Pada Tanaman Selada (Lactuca sativa, L), Jurnal Penelitian, 3(2), 19–27. http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/download/927/947
Taufika, R., 2011. Pengujian beberapa dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman wortel (Daucus carota L.). Jurnal Tanaman Hortikultura, 2(3), 127-135.
Tien, T. M., Gaskins, M. H., dan Hubbell, D., 1979, Plant growth substances produced by Azospirillum brasilense and their effect on the growth of pearl millet (Pennisetum americanum L.), Applied and environmental microbiology, 37(5), 1016-1024.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman.
Wuriesyliane, W, Gofar, N., Madjid, A., dan Putu SR, N.L, (2013), Pertumbuhan dan Hasil Padi pada Inseptisol Asal Rawa Lebak yang Diinokulasi Berbagai Konsorsium Bakteri Penyumbang Unsur Hara. Jurnal Lahan Suboptimal, 2 (1).
Zulkarnain, Z, (2013), Budidaya sayuran tropis, PT Bumi Aksara.
DOI: https://doi.org/10.32528/agritrop.v20i1.7124
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Setiyono Setiyono, Randi Wijaya Pangestu, Dwi Erwin Kusbianto
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Address:
Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia
Phone & Fax:
(0331)336728 | 337957
Email:
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
View My Stats