Deteksi Cendawan Terbawa Benih Gandum asal Australia Menggunakan Metode Blotter Test
Abstract
Gandum merupakan salah satu komoditas yang diimpor Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar nasional. Indonesia mengimpor gandum pada 2019 sebanyak 10,629 juta ton dan pada 2020 sebanyak 10,229 juta ton. Benih gandum yang diimpor berpotensi sebagai pembawa patogen terutama cendawan yang bersifat OPTK golongan A1 sehingga penting untuk dilakukan deteksi awal patogen untuk mencegah penyebarannya di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi cendawan terbawa benih gandum asal Australia (Australia I dan Australia II) menggunakan metode blotter test. Tahapan metode ini sebagai berikut penyiapan sampel benih gandum asal Australia I dan Australia II, deteksi cendawan benih menggunakan metode blotter test, dan identifikasi cendawan secara makroskopis dan mikroskopis. Keanekaragaman cendawan terbawa benih gandum dianalisis secara deskriptif berdasarkan karakter makroskopis maupun mikroskopis. Hasil pengamatan ditemukan 8 spesies cendawan terbawa benih gandum asal Australia (Australia I dan Australia II), yaitu Alternaria alternata, Alternaria brassicicola, Alternaria japonica yoshi, Aspergillus flavus, Aspergillus niger, Bipolaris cyonodontis, Penicillium sp., dan Rhizopus stolonifer. Keanekaragaman cendawan yang ditemukan pada sampel Australia I lebih beragam dibandingkan Australia II.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alemu, K. (2014). Seed Borne Fungal Pathogen Associated with Soybean (Glycine max L.) and their Management in Jimma, Southwestern Ethiopia. Journal of Biology, Agriculture, and Healthcare, 4(25), hal. 14–20.
Atika, F. N., Susanto, A. dan Zuhroh, I. N. (2015). Identifikasi Rhizopus sp. dan Aspergillus sp. Pada Tempe Yang Tersimpan Dalam Suhu Ruang (Studi diLaboratorium Mikrobiologi STIKes ICMe Jombang). Analisis Standar Pelayanan Minimal Pada Instalasi Rawat Jalan di RSUD Kota Semarang. 3, hal. 103–111.
Aziz, F. (2017). Pengendalian Cendawan Patogen Terbawa Benih Padi (Oryza sativa L.) Dengan Lendir Bekicot Dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria. Institut Pertanian Bogor.
Baga, L.M. dan Puspita, A.A.D. (2013). Analisis Daya Saing Dan Strategi Pengembangan Agribisnis Gandum Lokal Di Indonesia. Jurnal Agribisnis Indonesia, 1(1): 9-26.
Baharudin, B. (2012). Isolasi Dan Identifikasi Cendawan Terbawa Benih Kakao Hibrida. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 18(1), hal. 40–46. doi: 10.21082/jlittri.v18n1.2012.40-46.
Barnett, H.L. dan Hunter, B.B. (1972). Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Ed 3rd, Burgess Publishing Co., Minneapolis.
BPS (Badan Pusat Statistik). (2021). Impor Biji Gandum dan Meslin Menurut Negara Asal Utama, 2010 - 2020 https://www.bps.go.id/statictable/2019/02/14/2016/impor-biji-gandum-dan-meslinmenurut-negara-asal-utama-2010-2018.html.
Clear, R.M., dan Patrick, S.K. (1993). Prevalence Of Some Seedborne Fungi On Soft White Winter Wheat Seed From Ontario, Canada. Can. Plant Dis. Surv., 73:143-149.
de Camargo, M. P., de Moraes, M. H. D. dan Menten, J. O. M. (2017). Eficiência Do Método Do Papel De Filtro E Do Meio De Cultura Agarizado Na Detecção De Fusarium Graminearum E Pyricularia Grisea Em Sementes De Trigo. Journal of Seed Science, 39(3), hal. 297–302. doi: 10.1590/2317-1545v39n3168931.
Defitri, Y. (2013). Identifikasi Jamur Patogen Penyebab Penyakit Pada Tanaman Padi (Oryza sativa) Di Lubuk Ruso Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari Jambi Yuza. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 13(4), hal. 113–117.
Dhakar, H. (2018). Isolation Of Seed Borne Myco Flora Of Wheat (Triticum Aestivum L. Em. The Ll.) Seed Samples. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry, 7(4), hal. 162–166.
Ellis, M.B. (1971). Dematiaceous Hyphomycetes. Commonwealth Mycological Institute. England.
Harrington, J. F. (1973). Biochemical Basis Of Seed Longevity. Seed Sci. and Tech., 1:453-461.
Hyun,I.H., Heo, N.Y., dan Lee, Y.H. (2004). Illustrated Manual on Identification of Seed-Borne Fungi. National Plant Quarantine Service, Anyang, Korea.
ISTA (International Seed Testing Association). (2010). International Rules for Seed Testing Edition 2010. ISTA Co., Switzerland.
Justice, O.L. dan Bass, L.N. (1994). Prinsip Praktek Penyimpanan Benih. Terjemahan Rennie Roesli. PT. Raja Grafindo, Jakarta.
Kucey, R. M. N. (1988). Effect Of Penicillium Bilaji On The Solubility And Uptake Of P And Micronutrients From Soil By Wheat. Can. J. Soil Sci. 68 : 261-270.
Kumar, D., Chand, R., Prasad, L. C., dan Joshi, A. K. (2007). A New Technique For Monoconodial Culture Of The Most Aggressive Isolate In A Given Population Of B Sorokiniana, Cause Of Foliar Spot Blotch In Wheat And Barley. World Journal of Microbiology and Biotechnology, 1, 1647–1651.
Manamgoda, D. S. (2014). The Genus Bipolaris. Studies In Mycology. ELSEVIER B.V, 79(1), Hal. 221–288. Doi: 10.1016/J.Simyco.2014.10.002.
Marwat, M.I., Ahmad, H,K., Khan, H,H., Khan, A. (2002). Integrated Weed Management In Wheat. 1. Weed Density, Dry Weed Biomass, Absolute Growth Rate And Grain Yield. Journal of Weed Sci. Res., 8(1-2):81-93.
Mugnisjah, Q. (2007). Komposisi kimia beberapa varietas kedelai (Glycine max (L.) Merr) dan hubungannya dengan viabilitas benih. http://kecubung6.com/index2.php?option,
Nurdin, M. (2003). Inventarisasi beberapa mikroorganisme terbawa benih padi yang berasal dari Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Lampung. JHPT Trop. 3(2): 47-50.
Praptana, R Heru. dan Hermanto. (2016). Gandum : Peluang Pengembangan di Indonesia. Jakarta: IAARD Press. ISBN 978-602-344-109-9.
Rahayu, M. (2018). Patologi Dan Teknis Pengujian Kesehatan Benih Tanaman Aneka Kacang. Buletin Palawija, 14(2), p. 78. doi: 10.21082/bulpa.v14n2.2016.p78-88.
Rahmah, L. N. (2010). Inventarisasi Hama dan Penyakit Tanaman Bunga Matahari (Helianthus annuus Linn). Institut Pertanian Bogor.
Roberts, E. H. (1972). Storage And Environment And The Control Viability. In E. H. Robert. (Ed.). Viability Of Seed. Chapman And Hall, Ltd., London.
Samosir, J. (2007). Inventaris Jamur Penyebab Penyakit pada Tanaman Stroberi (Fragia Vesca L.) Di Kecamatan Berastagi. Skripsi. Medan: Fakultas Pertanian Universitas Sumatra Utara.
Sayuti, D.D. (2018). Cendawan Endofit Bunga Beberapa Spesies Tumbuhan Obat. Institut Pertanian Bogor.
Watanabe, T. 1994. Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi: Morphologies of Cultured Fungi and Key to Species, Ed 2, CRC Press LCC, New York.
Wattimena, S. (2015). Deteksi dan Identifikasi Cendawan Terbawa Benih Gandum Tropis (Triticum aestivum L.) dan Potensi Pengendaliannya di Indonesia. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Zuroaidah, Rani, D. K., Rahmat, K., dan Budi, S. (2012). Deteksi, Identifikasi dan Perlakuan terhadap Tilletia spp. Pada Biji Gandum (Triticum aestivum L.) Impor. Balai Karantina Pertanian Kelas II, Cilegon.
DOI: https://doi.org/10.32528/agritrop.v20i1.6975
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Indah Pemuda, Arika Purnawati, Tri Mujoko
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Address:
Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia
Phone & Fax:
(0331)336728 | 337957
Email:
agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id
View My Stats