UPAYA MEMPERPANJANG DAYA SIMPAN BENIH KEDELAI DENGAN PELAPISAN CHITOSAN BERDASAR PENILAIAN VIABILITAS DAN KANDUNGAN KIMIAWI

Bambang Sukowardojo

Abstract


Benih kedelai peka sekali terhadap kondisi simpan yang kurang optimal, dan cepat mengalami kemunduran. Untuk itu, telah dilakukan penelitian yang bertujuanmengkaji dan menentukan konsentrasi chitosan yang tepat pada benih kedelai kuning dan hitam dalam memperlambat kemunduran benih setelah disimpan, dan telah dilaksanakan di Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, mulai Februari sampai dengan Oktober 2012. Percobaan disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAK) faktorial terdiri dari tiga faktor tiga ulangan. Faktor pertama jenis benih (J) meliputi dua taraf : kedelai kuning dan kedelai hitam,  faktor kedua konsentrasi chitosan (C) meliputi empat taraf : 0% (kontrol), 2 %, 4 %, dan 6 %, faktor ketiga lama simpan (L) meliputi dua taraf: tiga dan enam bulan. Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan : (1) jenis benih kuning maupun hitam memiliki viabilitas benih yang tidak berbeda nyata, tetapi dari evalusi kandungan kimia benih kedelai hitam memiliki daya hantar listrik (DHL) rendah, dan  kandungan lemak maupun protein tinggi, (2)  chitosan 2% dengan lama simpan 3 bulan memiliki viabilitas benih yang masih baik sedangkan konsentrasi 2-4% memiliki kandungan DHL terendah dan kandungan lemak serta protein tertingi, (3) benih kedelai yang disimpan selama 6 bulan dengan konsentrasi chitosan 0 % dan 6% sudah menunjukkan penurunanan dengan nilai viabilitas yang makin rendah, kandungan DHL tinggi serta kandungan lemaknya rendah, dan (4) tidak terdapat interaksi antara jenis benih, konsentrasi chitosan dan lama simpan.    

 

Kata kunci : Benih kedelai, chitosan, viabilitas,kandungan kimiawi.

References


Anonim, 2012. Kelangkaan Kedelai, Permasalahan yang Sudah Sering Diputar Tayang , http://dpppopmasepi.blogspot.com/2012/08/kelangkaankedelai-permasalahan-yang.html, Diakses pada tanggal, 26/08/2012.

Adenikinyu, S.A. 1974. Analysys of Growth Patterns in Cocoa Seedlings as Influencd by Bean Maturity. Expl.Agriculture 10 : 141 – 147.

El-Ghaouth, A., Ponnampalan, R., Castaigne, F., Arul. J. 1992a. Chitosan Coating to Extend Storage Life of Tomatoes. HortScience 27 : 1016-1018

Gardner, F. P., R. Brent Pearce, dan Roger L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. UI. Press. Jakarta

Mugnisyah, W.Q., A. Setiawan 1990. Pengantar Produksi Benih. Rajawali Press. Jakarta. 609 p.

Mugnisjah, W.Q., A. Setiawan dan C. Santiwa. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan Teknologi Benih. PT Rajawali Grafindo Persada. Jakarta. 263 p.

Murkan, M. 2008. Indonesia Tidak Perlu Impor Kedelai. Majalah Online Poultry Indonesia. http://www.poultryindonesia.com. Diakses pada tanggal 07 Juni 2011.

Sukarman dan M. Rahardjo. 2000. Karakter Fisik, Kimia dan Fisiologis Benih Beberapa Varietas Kedelai. Buletin Plasma Nutfah 6 (2) : 31-36.

Tatipata, A., Y. Prapto, P. Aziz dan M. Woerjono. 2004. Kajian aspek fisiologi dan biokimia deteriorasi benih kedelai dalam penyimpanan. Tidak dipublikasikan.

Tuzlakoglu, K., Catarina M. A., Joao F. M., Rui L. R. 2004. Production and Characterization of Chitosan Fibers and 3-D Fiber Mesh Scaffolds for

Tissue Engineering Application. J. Macromolecule Biosci (4): 811-819.

Zhang, D dan Quantrick PC. 1997. Effect of Chitosan Coating on Enzymatic Browning and Decay During Posharvest Storage of Litchi (Lichi chinensis) Fruit. Postharvest Biol. Technol. 12 : 195-202.




DOI: https://doi.org/10.32528/agr.v11i1.664

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Bambang Sukowardojo

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

Address:

Jl. Karimata No. 49 Jember-Jawa Timur-Indonesia

Phone & Fax:

(0331)336728 | 337957

Email:

agritrop-faperta@unmuhjember.ac.id

 

View My Stats