Pelatihan Terapi Praktis bagi Keluarga ABK Tunarungu (Pengabdian di SLB-B Bintoro Jember)
Abstract
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), khususnya ABK tunarungu, berhak untuk mendapatkan pendidikan sebagaimana anak-anak normal. Terlebih, untuk memenuhi kebutuhan mereka, diperlukan beberapa perlakuan khusus, salah satunya terapis. Namun, ketidakmampuan dalam menjangkau biaya terapis menjadi kendala kebanyakan orang tua. Pengabdian ini merupakan salah satu upaya untuk membantu memenuhi kebutuhan ABK tunarungu tanpa membebankan biaya bagi para orang tua. Pengabdian yang dimaksut adalah memberikan pelatihan bagi orang tua yang notabene tidak memiliki pengetahuan memadai untuk dapat melakukan penanganan secara mandiri terhadap ABK tunarungu. Dengan kata lain, pengabdian ini bermaksut memberikan informasi bagi masyarakat terkait penanganan anak tunarungu secara dini. Metode yang digunakan adalah metode praktis berbasis keluarga yang terkoordinasi dan berkelanjutan. Setelah diadakan pelatihan, diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya: pelatihan ini dirasa sangat bermanfaat khususnya bagi masyarakat yang memiliki anggota keluarga tunarungu, karena para peserta pelatihan diberikan bekal untuk dapat secara mandiri melakukan penanganan terhadap ABK tunarungu. Disamping itu, dari para peserta pelatihan, diketahui pentingnya dukungan dari berbagai pihak bagi keluarga dengan ABK tunarungu.
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Ashman, A., & Elkins, J. (2009). Education for Inclusion and Diversity. French Forest: Pearson.
Berger, K. W. (2008). Speechreading, Principles and Methods. Canada: National Educational Press.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa.
Kamus Sistem Isyarat bahasa Indonesia. 2001. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta
Khoiriyah. (2013). “Pola Komunikasi Anak Usia Dini Tunarungu” dalam Didaktika, vol. 11 No. 3 Desember. Jember: FKIP
Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rosdakarya.
Mudjito. dkk. (2012). Pendidikan Inklusif Tuntunan untuk Guru, Siswa dan Orang Tua Anak Berkebutuhan Khusus dan Layanan Khusus. Jakarta: Baduose Media.
Purwanta, E. (2012). Modofikasi Perilaku Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sardjono. (2005). Terapi Wicara. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Somantri, S. (2006). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
Sujiono, Y.N. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Indeks.
Supena, A. (2011). “Pendidikan Inklusif: Strategi Untuk Memperluas Akses Pendidikan bagi Siswa dengan Hambatan Intelektual”. Makalah disampaikan pada Semiloka Pemberdayaan Anak Penyandang Disabilitas Inteligensia, Jakarta, 1 Mei 2010.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Diunduh dari http://www.dpr.go.id/id/uu-dan-ruu/uud45
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Diunduh dari http://www.dpr.go.id/id/undang-undang/2003/20/uu/ Sistem-Pendidikan-Nasional
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat. Diunduh dari http://www.kpai.go.id/hukum/undang-undang-uu-ri-no-4-tahun-1997-tentang-penyandang-cacat/
Refbacks
- There are currently no refbacks.